Kabarnoken.com- Sebanyak 276 guru menerima pembekalan selaku tenaga pengajar di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Nabire, Rabu (22/10/2025).
Pembekalan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari setiap distrik yang ditunjuk sebagai motor penggerak perubahan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Nurhaida, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari visi Gubernur Papua Tengah untuk menghadirkan dan mengembangkan pendidikan di daerah-daerah 3T, yakni terluar, terjauh, dan tertinggal.
Menurut Nurhaida, guru-guru yang direkrut sudah disesuaikan dengan distrik asal masing-masing, sehingga tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan tugas di tempat penempatan mereka.
”Setelah pembekalan selesai, kami berharap para guru langsung kembali ke distrik masing-masing dan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh,” harapnya.
Program ini, kata Nurhaidah, dirancang untuk berjalan selama tiga bulan, dan kelanjutannya pada tahun 2026 sangat bergantung pada komitmen para guru dalam menjalankan tugasnya.
“Ini adalah kesempatan bagi kita semua membuktikan kesungguhan sebagai anak dan orang Papua yang ingin membantu sesama,” tambah Nurhaida.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa mengajak para guru dan sarjana asli Papua untuk menjadi agen perubahan, tidak terjebak dalam sistem korup, dan menjadi cahaya bagi masa depan Papua Tengah.
”Papua Tengah Terang harus dimulai dari daerah 3T, dari pinggiran, gunung, pesisir, rumah, dan dari diri sendiri. Kita sendiri yang harus menolong kita, tidak ada orang lain yang akan datang menyelamatkan kita di negeri ini,” tegas Meki.