Kabarnoken.com- Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Adat Papua, Yan Christian Arebo, mengimbau masyarakat serta generasi muda Papua untuk tidak terpengaruh seruan aksi oleh kelompok yang mengatasnamakan Forum Independen Mahasiswa West Papua di Jayapura.
Seruan tersebut berisi aksi protes terhadap PT Freeport Indonesia hari ini, Selasa (8/4/2025), di Uncen, Expo Waena, USTJ, dan lingkaran Abepura hingga berakhir di Kantor DPR Papua, Kota Jayapura.
Aksi mahasiswa itu untuk memperingati masuknya PTFI di Papua sejak 1967.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak terprovokasi isu menyesatkan itu. Itu adalah upaya segelintir pihak untuk mengganggu ketertiban masyarakat dan PSU Pilkada Gubernur nanti,” ujar Arebo.
Ia meminta Wali Kota Jayapura dan Gubernur Papua untuk menerbitkan surat edaran berisi larangan terhadap aksi penggalangan dana di jalanan yang dianggap mengganggu ketertiban pengendara, sebagaimana belakangan ini terjadi.
Penggalangan dana dimaksud seperti aksi meminta sumbangan di jalanan kawasan permukiman Perumnas 3 Heram dan bundaran Abepura.
Sebaliknya, ia meminta Pemkot Jayapura atau Pemprov Papua membuat peraturan daerah (Perda) yang mengatur regulasi penggalanan dana atau sumbangan.
“Pemerintah wajib menindak tegas pihak-pihak yang meminta sumbangan di jalanan bila melanggar prosedur,” ujarnya.
Christian Arebo khawatir apabila aksi massa dibiarkan, maka akan memperburuk situasi keamanan di Kota Jayapura.
Terlebih berdampak bagi proses pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua yang akan digelar Agustus 2025.
Sekedar diketahui, kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Independen Mahasiswa West Papua menyebar seruan aksi di Jayapura dengan sasaran PT Freeport Indonesia.
Dalam selebaran, aksi digelar mulai pukul 09.00 WIT. Adapun koordinator lapangan umum bernama Memo, dan Wakorlap Mas Surya.