Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Aktivitas OPM Dinilai Hanya Menyengsarakan Rakyat Papua: Sebby Sambom dan Kelompok Separatis Tuai Kecaman

14
×

Aktivitas OPM Dinilai Hanya Menyengsarakan Rakyat Papua: Sebby Sambom dan Kelompok Separatis Tuai Kecaman

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Kelompok separatis bersenjata yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah tokoh masyarakat dan pengamat keamanan menyoroti peran tokoh juru bicara mereka, Sebby Sambom, yang dinilai hanya menyebarkan propaganda dan mendorong masyarakat untuk terus hidup dalam konflik. Di tengah upaya pemerintah untuk membangun Papua secara damai dan berkeadilan, kelompok ini justru terus memperkeruh situasi dengan retorika kemerdekaan yang dianggap semakin tidak relevan dengan kebutuhan rakyat Papua saat ini.

Menurut sejumlah analisis, tindakan-tindakan OPM di lapangan, termasuk penyanderaan warga sipil, pembakaran fasilitas umum, hingga pemalakan terhadap proyek-proyek pembangunan, telah menimbulkan beban besar bagi masyarakat Papua. Hal ini bertolak belakang dengan klaim kelompok tersebut yang mengaku memperjuangkan hak-hak rakyat Papua.

Example 300x600

“Saya tidak melihat niat dari Sebby Sambom atau kelompok OPM untuk benar-benar menyejahterakan rakyat Papua. Mereka hanya memeras keringat warga dengan memaksa mendukung gerakan mereka, sambil menolak pembangunan dan kemajuan yang sedang dijalankan pemerintah,” ujar seorang tokoh adat dari wilayah Yahukimo yang enggan disebutkan namanya demi alasan keamanan, Selasa (15/4/2025).

Sebby Sambom selama ini dikenal sebagai juru bicara OPM yang aktif menyebarkan narasi separatis melalui berbagai media luar negeri. Namun, keberadaannya yang mayoritas di luar Papua, bahkan di luar negeri, membuat banyak pihak mempertanyakan kontribusinya secara nyata terhadap masyarakat yang ia klaim wakili.

“Sebby hanya bisa bicara dari tempat aman, sementara masyarakat yang ada di Papua harus menanggung akibat dari aksi kelompok bersenjata. Ini sangat tidak adil,” ujar pengamat politik dan keamanan dari Universitas Cenderawasih, Dr. Marthen Wonda.

Ia menambahkan bahwa narasi yang dibawa oleh Sebby Sambom dan kelompoknya sering kali menyesatkan dan memprovokasi anak-anak muda Papua untuk bergabung dalam perjuangan bersenjata yang pada akhirnya hanya mengorbankan nyawa dan masa depan mereka.

OPM, termasuk faksi-faksi bersenjata yang masih aktif di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah, sering mengklaim sebagai representasi perjuangan rakyat Papua. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Banyak warga sipil menjadi korban kekerasan, bahkan diintimidasi untuk mendukung kelompok tersebut dengan alasan memperjuangkan kemerdekaan.

Laporan dari Lembaga Perlindungan Masyarakat Sipil Papua menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2024, sedikitnya 78 insiden kekerasan yang melibatkan kelompok separatis mengakibatkan puluhan korban jiwa dari kalangan warga sipil. Di antaranya adalah tenaga medis, guru, dan pekerja proyek pembangunan jalan di pedalaman Papua.

“Kelompok-kelompok ini menuntut kemerdekaan, tapi tindakan mereka justru memundurkan Papua puluhan tahun ke belakang,” kata salah satu aktivis perempuan dari Wamena, yang selama ini aktif dalam mendorong pendidikan anak-anak di wilayah konflik.

Perjuangan atas nama rakyat seharusnya tidak menyandera rakyat itu sendiri. Narasi separatis yang terus didorong oleh tokoh-tokoh seperti Sebby Sambom perlu ditinjau ulang oleh masyarakat Papua secara kritis. Apakah benar mereka memperjuangkan masa depan Papua, atau sekadar mempertahankan konflik yang sudah usang demi kepentingan kelompok tertentu?

Kini, harapan masyarakat Papua bukan lagi tentang perlawanan, tetapi tentang damai, pendidikan, dan kesempatan. Langkah-langkah damai yang telah diambil oleh sebagian mantan anggota OPM yang kembali ke pangkuan NKRI menjadi bukti bahwa jalan keluar bukan dengan senjata, melainkan dengan kerja nyata dan kemauan untuk berubah

Example 300250
Example 120x600