Kabarnoken.com- Polisi menghentikan proses evakuasi para pendulang emas yang terancam dari gangguan Kelompok Krimimnal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Penghentian ini menyusul telah ditemukannya belasan korban tewas akibat dibantai KKB, sepekan lalu.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faisal Ramadhani mengatakan, kini pihaknya fokus pada penegakan hukum.
Hal itu dimulai dari penyelidikan atas tragedi kemanusiaan oleh KKB.
“Jadi proses pencarian kami hentikan, dan kami pastikan ini murni ulah KKB yang ada di wilayah Yahukimo,” ujarnya di Jayapura, Sabtu (19/4/2025).
Sebelumnya, aparat gabungan polisi dan TNI telah mengevakuasi 150 pendulang emas dari sejumlah titik di pedalaman Yahukimo.
Seluruh korban selamat merupakan pendulang emas yang melakukan aktivitas penambangan di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat.
“Meskipun evakuasi telah dihentikan, tim kami terus melakukan penyisiran tambahan guna memastikan bahwa semua korban telah ditemukan,” jelasnya.
Faizal menegaskan pihaknya terus melakukan penegakan hukum terhadap KKB, dengan harapan, peristiwa yang sama tidak terulang lagi.
Pembantaian pendulang oleh KKB terjadi pada 6-7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo. Polisi menduga pelaku berasal dari KKB yang menamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
Kasatgas Humas Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, menyebut ada dua pendulang emas bvelakangan ini selamat setelah bersembunyi selama delapan hari untuk menghindari serangan KKB.