Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial

Mahasiswa Papua di Sulut kirim bantuan untuk korban banjir Wamena

12
×

Mahasiswa Papua di Sulut kirim bantuan untuk korban banjir Wamena

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) dari tiga cabang yakni cabang Poli Kairagi, cabang Tondano, dan cabang Tomohon, bersama sejumlah organisasi kerukunan dari Sorong hingga Merauke yang berdomisili di Sulawesi Utara, menggelar aksi penggalangan dana untuk korban bencana alam di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Aksi solidaritas ini dilakukan menyusul bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak awal April hingga Mei 2025 akibat hujan lebat berkepanjangan. Banjir menyebabkan rumah warga, perkebunan, kolam ikan, serta kandang ternak di sekitar Sungai Baliem terendam, memaksa sebagian warga mengungsi.

Example 300x600

Penggalangan dana dimulai pada 8 Mei 2025 di Tondano, Manado, dan Tomohon, dengan kegiatan tambahan berupa perform tarian tradisional pada 9 Mei di Tomohon. Aksi berlangsung hingga Jumat, 16 Mei 2025, dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 37.991.000.

Dana tersebut telah dikirim langsung ke tim alumni IMIPA yang berada di Wamena dan disalurkan dalam bentuk bantuan bahan makanan pada Minggu, 25 Mei 2025. Bantuan tersebut diterima oleh warga di sejumlah distrik dan kampung terdampak, antara lain.

Adapun distribusi bantuan diserahkan pada warga yang ada di Distrik Aslokobal yakni di Kampung Hamelalua; di Distrik Pisugi yang ada di Kampung Wara, Berobaga, dan Tulem. Kemudian di Distrik Libarek yakni di Kampung Wenabubaga, di Distrik Hubikosi yakni di Kampung Hubikosi, Pipokmo, dan Kosihilapok. Selanjutnya di Distrik Musalfak yakni Kampung Musalfak, Elabukama, Abulukmu, Temia, dan Amukmo.

“Kami hanya perantara. Apa yang kami lakukan ini semata-mata sebagai bentuk kepedulian dan panggilan kemanusiaan. Kami serahkan semuanya kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan,” ujar perwakilan IMIPA dalam pernyataan resmi.

IMIPA juga menyampaikan keprihatinan terhadap penyaluran bantuan yang dianggap tidak merata. Mereka meminta agar Posko Umum Peduli Kemanusiaan dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan lebih transparan dan adil dalam mendistribusikan bantuan.

“Kami menerima banyak keluhan dari warga. Salah satunya di Distrik Libarek, yang hanya menerima bantuan sekali dan dibagi ke lima kampung, padahal yang paling membutuhkan hanya tiga kampung. Itu pun tidak cukup untuk bertahan selama seminggu,” ungkap salah satu relawan mengutip keluhan warga.

Sebagai penutup, IMIPA menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara dan semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk dalam penyediaan transportasi dan logistik hingga bantuan tersalurkan langsung kepada warga terdampak.

Example 300250
Example 120x600