Example floating
Example floating
Example 728x250
Budaya

Merawat Damai dengan Budaya: Langkah Satgas Cartenz di Tengah Masyarakat Papua

8
×

Merawat Damai dengan Budaya: Langkah Satgas Cartenz di Tengah Masyarakat Papua

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Di tengah dinamika sosial yang masih menyisakan luka dan jarak, Satgas Damai Cartenz-2025 hadir dengan pendekatan berbeda: menyatu dalam adat dan budaya lokal sebagai jembatan menuju rekonsiliasi. Dalam prosesi pengantaran emas kawin adat Papua Saireri-Serui di Kelurahan Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara, aparat keamanan tidak hanya menjaga, tetapi turut larut dalam suasana penuh makna kultural.

Bukan sekadar seremoni, acara ini menjadi panggung simbolik pertemuan dua dunianegara dan rakyat yang selama ini terpisah oleh sekat ketidakpercayaan. Hadir dengan mengenakan busana adat, personel Satgas Damai Cartenz terlibat langsung dalam prosesi, berjalan berdampingan dengan tokoh adat dan masyarakat. Suatu peristiwa yang memperlihatkan kehendak tulus untuk mendengar, merasakan, dan menghormati jati diri lokal.

Example 300x600

epala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dalam menjaga kedamaian di Papua.

“Kami tidak datang hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi sebagai bagian dari masyarakat Papua yang ingin agar damai tumbuh dari akar budaya itu sendiri,” ujarnya.Minggu (22/6/2025).

Menurut Kombes Pol Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Damai Cartenz, keberhasilan operasi bukan hanya terukur dari stabilitas wilayah, tetapi juga dari keterhubungan batin antara aparat dan warga.

“Adat adalah bahasa kepercayaan. Ketika kami diterima dalam ruang adat, itu artinya satu langkah menuju Papua yang damai telah tercapai,” katanya.

Langkah ini menjadi gambaran bahwa membangun perdamaian di Papua tidak cukup dengan pendekatan senjata dan hukum. Diperlukan keberanian untuk merendah, membuka hati, dan masuk dalam ruang hidup masyarakat yang selama ini merasa terpinggirkan.

Di Jayapura, Jumat itu, perdamaian tidak hadir dalam bentuk perintah atau patroli. Ia datang lewat irama tifa, alunan doa adat, emas kawin yang diarak, dan perjumpaan yang tulus—menjadi bukti bahwa tradisi bisa menjembatani luka dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih bersatu.

Example 300250
Example 120x600