Kabarnoken.com- Di tengah kerasnya medan perbatasan darat antara Indonesia dan Papua Nugini, sebuah misi kemanusiaan tengah bergulir.
Anggota TNI dari Satgas Yonif 751/VJS Koops Swasembada tak hanya bertugas menjaga kedaulatan, melainkan juga merajut kembali harapan bagi masyarakat di Kampung Oksop, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Sebuah kampung yang sebelumnya terimpit oleh ancaman dan keterasingan, kini mulai merasakan sentuhan pertolongan.
Tak mudah hidup di Oksop, kampung yang berjarak sekira 30 kilometer dari Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan BIntang.
Ancaman dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah meninggalkan trauma mendalam, memaksa warga mengungsi ke hutan dan kampung-kampung sekitar.
Kondisi ini diperparah ketika tiga jembatan vital—penghubung utama jalur darat dari Distrik Serambakon menuju Distrik Oksop—sengaja dirusak oleh kelompok bersenjata.
Akibatnya, akses logistik dan pengiriman kebutuhan pokok terputus total, menjerumuskan masyarakat Oksop dalam jurang isolasi yang mendalam. Namun, kegelapan itu kini perlahan sirna. Kedatangan Satgas Yonif 751/VJS Koops Swasembada di Kampung Oksop menjadi titik balik.
Secara bertahap, warga mulai berani kembali ke rumah mereka. Pos TNI bukan hanya markas militer, tetapi juga pusat pelayanan yang dituju banyak warga. Mereka datang untuk mendapatkan layanan kesehatan, sebuah kebutuhan dasar yang selama ini sulit dijangkau.
TNI membawa serta harapan akan kehidupan yang lebih baik, mengukir senyum di wajah-wajah yang lelah.
Warga tak ragu ikut bergotong royong bersama personel TNI, bahu-membahu menurunkan logistik bantuan. Pemandangan ini menggambarkan betapa besar arti kehadiran TNI bagi mereka, bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai penyambung hidup di tengah keterbatasan.
Forban Kalakmabin, salah satu tokoh masyarakat Distrik Oksop, menyampaikan rasa syukurnya yang mendalam.