Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

OPM Tebarkan Kebencian kepada Warga Pendatang di Papua, Tokoh Masyarakat Serukan Persatuan

12
×

OPM Tebarkan Kebencian kepada Warga Pendatang di Papua, Tokoh Masyarakat Serukan Persatuan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan sikap intoleran dengan menebarkan kebencian terhadap warga pendatang yang telah lama tinggal dan membangun kehidupan di Tanah Papua. Tindakan ini dinilai semakin memperkeruh suasana serta mengancam kohesi sosial yang selama ini dijaga oleh masyarakat asli Papua bersama warga pendatang dari berbagai daerah di Indonesia.

OPM diketahui kerap melontarkan narasi provokatif yang menyalahkan warga pendatang atas berbagai persoalan di Papua. Mereka menuduh para pendatang sebagai pihak yang “menguasai” ekonomi lokal, merampas tanah adat, bahkan menjadi alat pemerintah pusat untuk menghambat kemerdekaan Papua. Narasi ini kemudian dijadikan dasar untuk melakukan intimidasi, pengusiran, bahkan aksi kekerasan terhadap warga non-Papua.

Example 300x600

Tokoh adat dari wilayah Pegunungan Tengah, Alex Wanimbo, mengecam keras tindakan diskriminatif dan kebencian yang terus disebarkan oleh kelompok separatis. Ia menegaskan bahwa warga pendatang bukanlah musuh, melainkan bagian dari masyarakat Papua yang turut berkontribusi dalam pembangunan daerah. “Warga pendatang datang ke sini bukan untuk menjajah, tapi untuk mencari penghidupan dan membangun Papua bersama kami. Menyebar kebencian hanya akan merusak kedamaian yang sudah susah payah dibangun,” tegas Alex, Selasa (1/7/2025).

Senada dengan itu, tokoh pemuda dari Kabupaten Nabire, Martinus Nawipa, mengatakan bahwa kehadiran warga pendatang telah memperkaya keberagaman dan ekonomi di Papua. Ia menilai, kelompok OPM sengaja membenturkan masyarakat demi kepentingan sempit. “OPM terus mencari kambing hitam atas kegagalan perjuangan mereka. Ketika mereka tidak mendapat simpati dari masyarakat asli, mereka arahkan kebencian kepada pendatang. Ini sangat tidak bermoral dan memecah belah,” katanya.

Martinus juga menyampaikan bahwa banyak warga asli Papua yang justru memiliki hubungan kekeluargaan erat dengan warga pendatang, baik melalui pernikahan maupun kerja sama ekonomi. “Kami hidup berdampingan, saling membantu, dan tidak pernah membeda-bedakan. OPM justru yang datang merusak semua tatanan itu dengan senjata dan provokasi,” tambahnya.

Di sisi lain, tokoh gereja di wilayah Meepago, Pendeta Yohanis Dogopia, menyerukan agar seluruh lapisan masyarakat tetap menjaga toleransi dan tidak terpengaruh dengan hasutan OPM. Ia menekankan pentingnya nilai kasih, damai, dan persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat. “Kita semua adalah ciptaan Tuhan. Tidak ada ruang untuk kebencian antarsesama manusia, terlebih lagi hanya karena perbedaan asal atau suku,” ucapnya.

Pemerintah daerah sendiri telah mengambil langkah pengamanan untuk memastikan keselamatan warga pendatang di wilayah-wilayah yang rawan provokasi OPM. Aparat keamanan juga terus meningkatkan patroli dan memperkuat koordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat guna mencegah terjadinya gesekan sosial.

Example 300250
Example 120x600