Kabarnoken.com- Seorang anggota aktif Organisasi Papua Merdeka (OPM) bernama Kusiana Tabuni ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam honainya di Distrik Kuyawagi, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari tokoh masyarakat dan warga setempat, korban diduga kuat tewas akibat penganiayaan berat yang dilakukan oleh sesama anggota OPM.
Tubuh Kusiana ditemukan dalam keadaan penuh luka parah, mulai dari lebam, luka tusuk, hingga patah tulang. Tidak ditemukan tanda-tanda adanya serangan dari pihak luar, sehingga masyarakat menduga kematian ini terjadi akibat konflik internal yang sudah lama berkembang di tubuh OPM, khususnya di wilayah Kodap wilayah Pegunungan Tengah.
Nama Kusiana Tabuni sebelumnya dikenal sebagai salah satu anggota OPM yang aktif dalam sejumlah aksi kekerasan. Berdasarkan catatan warga dan tokoh masyarakat, ia terlibat dalam beberapa insiden besar, seperti baku tembak dengan aparat keamanan, perampasan senjata api jenis moser di Wamena, perampasan senjata di Ilu, serta perampasan senjata M16 dari pos aparat keamanan di Sinak pada tahun 2022.
Tokoh masyarakat Kuyawagi, Pendeta Markus Kogoya, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa ini. Ia menilai bahwa kematian Kusiana adalah bukti nyata bahwa kelompok OPM kini telah kehilangan kendali dan moral perjuangannya.
“Kalau sesama anggota saja bisa dibunuh hanya karena beda pendapat, maka perjuangan apa yang mereka bawa? Ini bukan organisasi pembebasan, tapi kelompok yang saling menghancurkan,” tegas Pdt. Markus, Minggu (27/7/2025).
Ia juga menyerukan kepada para pemuda Papua untuk tidak mudah tergiur dengan ajakan masuk ke dalam barisan OPM yang menjanjikan perubahan tetapi justru menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran kekerasan dan kematian.
Kematian Kusiana Tabuni diharapkan menjadi titik balik bagi masyarakat untuk menilai kembali keberadaan OPM di Papua. Bukannya memperjuangkan rakyat, justru mereka menyebar ketakutan, melakukan perampasan, dan kini membunuh sesama anggotanya sendiri.