Kabarnoken.com- Telaga Serui di Papua kian ramai disebut sebagai destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan menakjubkan. Airnya jernih, tenang, dan dikelilingi hamparan hijau pepohonan, menjadikan tempat ini surga tersembunyi yang memikat hati para pelancong.
Bagi Abdul Rahman, warga Bekasi, kunjungannya ke telaga itu menjadi pengalaman tak terlupakan.
“Begitu sampai, rasanya seperti masuk ke dunia lain. Suasana tenang, angin sepoi-sepoi, dan pemandangannya benar-benar alami. Saya sampai lupa dengan hiruk pikuk Jakarta,” ujar Abdul Rahman, Senin, 8 September 2025.
Ia datang ke Serui bersama beberapa rekannya untuk menikmati akhir pekan panjang.
Telaga yang terletak tak jauh dari pusat Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua itu, memang belum seramai destinasi populer lain.
Namun, justru di situlah daya tariknya. Abdul Rahman menilai, keaslian dan ketenangan menjadi pesona utama yang jarang ditemui di daerah lain.
“Tidak banyak wisatawan, jadi tempatnya masih sangat asri. Bahkan suara burung dan riak airnya terdengar jelas. Rasanya hati jadi lebih tenang,” katanya.
Abdul Rahman mengaku, ia menemukan ketenangan batin yang selama ini sulit ia peroleh di kota besar.
Bagi warga sekitar, Telaga Serui bukan hanya tempat wisata, melainkan juga bagian dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak kerap terlihat berenang di tepian, sementara beberapa warga memancing ikan untuk kebutuhan harian. Kehangatan warga setempat juga membuat Abdul Rahman merasa betah.
“Saya sempat berbincang dengan warga yang sedang memancing. Mereka ramah sekali, bahkan menawarkan ikan hasil tangkapan mereka untuk dimasak bersama. Itu pengalaman yang tidak saya duga,” kata Abdul Rahman sambil tersenyum.
Tak hanya panorama, akses menuju telaga juga mulai diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat. Meski jalan berkelok dan cukup menantang, Abdul Rahman menilai perjalanan menuju telaga justru memberi sensasi tersendiri.
“Perjalanan daratnya agak ekstrem, tapi begitu sampai, semua terbayar lunas,” katanya.
Abdul Rahman berharap Telaga Serui bisa tetap dijaga kelestariannya meski kelak makin banyak wisatawan datang.
“Saya ingin anak-anak Papua tetap bisa menikmati telaga ini sebagaimana adanya. Jangan sampai rusak karena dikejar wisata massal,” ujarnya. “Kalau bisa, biarlah tetap jadi surga tersembunyi yang menyegarkan jiwa.
