Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

OPM Kembali Lakukan Aksi Brutal, Tembaki Sopir Lajuran Papua di Jalur Trans Nabire–Paniai

8
×

OPM Kembali Lakukan Aksi Brutal, Tembaki Sopir Lajuran Papua di Jalur Trans Nabire–Paniai

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Aksi kekerasan kembali dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kali ini, mereka menebar teror di jalur transportasi vital Trans Nabire–Paniai, tepatnya di Kampung Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 11.30 WIT. Aksi penembakan brutal tersebut dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, yang menargetkan masyarakat asli Papua yang tengah berprofesi sebagai sopir lajuran.

Akibat kejadian tersebut, tiga korban mengalami luka tembak di bagian tubuh berbeda. Mereka segera dievakuasi oleh warga dan aparat gabungan TNI–Polri yang tiba di lokasi beberapa saat setelah kejadian. Ketiga korban saat ini mendapatkan perawatan intensif di RSUD Nabire, dan dilaporkan dalam kondisi stabil.

Example 300x600

Salah satu saksi Ateng Pekei, para pelaku menyerang tanpa peringatan dan melarikan diri ke arah hutan setelah melakukan penembakan. “Kami sangat takut, padahal mereka (korban) orang kampung sini, sama-sama orang Papua yang cari makan untuk keluarga. Tidak ada alasan menembaki sesama,” ujarnya dengan nada geram, Sabtu (18/10/2025).

Tokoh masyarakat Kabupaten Nabire, Yafet Wonda, mengutuk keras tindakan tidak manusiawi tersebut. Menurutnya, serangan terhadap masyarakat sipil yang berprofesi sebagai sopir lajuran adalah bentuk teror yang hanya menambah penderitaan rakyat Papua sendiri. “Aksi seperti ini tidak bisa dibenarkan. Mereka bukan musuh, mereka adalah anak-anak Papua yang sedang bekerja jujur untuk menghidupi keluarganya. Tindakan OPM itu justru memperlihatkan betapa mereka sudah kehilangan arah perjuangan,” tegas Yafet.

Sementara itu, Ondoafi Kampung Topo, Bapak Elias Kobogau, menambahkan bahwa masyarakat kini hidup dalam ketakutan akibat ulah kelompok bersenjata tersebut. Ia meminta aparat keamanan memperkuat penjagaan di sepanjang ruas jalan Trans Nabire Paniai karena jalur itu merupakan satu-satunya akses ekonomi dan logistik utama masyarakat. “Kalau jalan ini tidak aman, bagaimana kami mau bawa hasil bumi, bahan bangunan, dan kebutuhan pokok? Kami berharap pemerintah dan aparat hadir lebih sering di lapangan agar warga merasa dilindungi,” ujarnya.

Aksi penembakan pada Jumat siang itu menjadi pengingat bahwa kehadiran OPM bukan lagi simbol perjuangan, melainkan ancaman nyata bagi masyarakat Papua yang ingin hidup damai di tanahnya sendiri.

Example 300250
Example 120x600