Kabarnoken.com- Upaya aparat keamanan (Apkam) dalam menjaga stabilitas dan membantu pemulihan kehidupan masyarakat Papua kembali terlihat nyata. Di tengah situasi sulit pasca pembakaran beberapa honai oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, aparat keamanan turun langsung membantu masyarakat memperbaiki dan merenovasi tempat tinggal yang rusak akibat aksi brutal tersebut.
Aksi gotong royong yang dilakukan Apkam bersama masyarakat tersebut disambut dengan penuh haru oleh warga setempat. Bagi mereka, kehadiran aparat menjadi penyelamat di tengah teror yang terus dilakukan oleh kelompok OPM. “Kalau bukan karena aparat, mungkin kami tidak tahu harus tinggal di mana. Mereka bantu bangun honai, bantu kami makan, dan jaga keamanan siang malam,” ungkap Mama Yulince Nari, salah satu warga yang rumahnya turut terbakar, Sabtu (25/10/2025).
Tokoh masyarakat Kiwirok, Petrus Wenda, mengungkapkan kekecewaannya terhadap aksi pembakaran yang dilakukan OPM. Ia menilai tindakan tersebut sangat tidak manusiawi karena merusak simbol budaya dan kehidupan sosial masyarakat Papua. “Honai bukan sekadar rumah, tapi lambang persatuan keluarga dan budaya kami. Membakar honai sama saja membakar jati diri orang Papua. Kami tidak bisa menerima itu,” tegas Petrus.
Menurut Petrus, masyarakat kini mulai sadar bahwa kehadiran OPM tidak membawa kebaikan, melainkan penderitaan. “Mereka datang hanya untuk menakut-nakuti dan merusak. Tapi sekarang, rakyat sudah tahu siapa yang benar-benar peduli, aparat keamananlah yang menolong kami,” tambahnya.
Selain membantu renovasi honai, aparat juga memberikan bantuan bahan pokok dan layanan kesehatan bagi warga yang terdampak. Tim medis dari TNI mendirikan pos kesehatan darurat untuk melayani anak-anak dan lansia yang sempat mengungsi. “Kami ingin memastikan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan aman dan tenang. Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menebar teror di tanah Papua,” kata Kapolsek Kiwirok, Ipda Darius Tuhoni.
Kisah solidaritas antara Apkam dan masyarakat Kiwirok menjadi bukti bahwa semangat persaudaraan masih kuat di Tanah Papua. Di tengah puing-puing honai yang terbakar, berdiri kembali harapan baru, harapan akan Papua yang damai, aman, dan sejahtera di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


 
							














