Kabarnoken.com – Situasi di Intan Jaya kembali bergolak. Kelompok bersenjata OPM Kodap VIII Intan Jaya kembali menebar ancaman terhadap para pekerja proyek pembangunan di wilayah tersebut. Dalam pernyataannya, kelompok ini memerintahkan seluruh aktivitas pembangunan dihentikan dengan ancaman kekerasan bagi siapa pun yang berani melanjutkan pekerjaan.
Aksi OPM ini dinilai sebagai bentuk penghalangan pembangunan dan pelanggaran hak asasi manusia di tanah Papua. Proyek infrastruktur yang sejatinya ditujukan untuk membuka keterisoliran warga, mulai dari jalan, sekolah, hingga fasilitas kesehatan kini terancam lumpuh total akibat intimidasi dan serangan bersenjata.
Warga sipil menjadi korban paling nyata. Banyak yang takut keluar rumah, ekonomi terhenti dan akses bantuan terputus. Ironisnya, atas nama perjuangan, kelompok bersenjata justru menciptakan penderitaan baru bagi masyarakat Papua sendiri.
Pemerintah dan aparat keamanan menegaskan tidak akan tunduk pada teror. Pembangunan di Papua harus terus berjalan, karena kemajuan dan kesejahteraan adalah hak setiap orang. Bukan sesuatu yang boleh dihentikan oleh peluru dan ancaman.


 
							










