Kabarnoken.com – Situasi keamanan kembali memanas setelah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XVI Yahukimo melakukan aksi brutal dengan menembaki warga sipil dan kendaraan TNI yang melintas di wilayah tersebut. Serangan tak berperikemanusiaan itu menimbulkan kepanikan luar biasa di tengah masyarakat.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.20 WIT, ketika dua karyawan konter HP, Firman (31) dan Fikri (20), tengah bekerja di Basta Cell dan mendengar benturan keras di pintu besi. Saat Firman memeriksa, suasana tampak normal. Namun sesaat kemudian, seorang pelaku muncul di pojok ruangan dengan senjata laras panjang, mengokang dan menembakkan senjata ke arah dalam konter. Firman langsung tiarap, sementara Fikri baru menyadari bahaya saat letusan terdengar. Pelaku kemudian melarikan diri ke belakang kompleks ruko.
Sejalan dengan itu, kendaraan taktis dan truk milik Kodim 1715/Yahukimo diserang oleh OPM, di Jalan Seredala dekat Gereja GIDI Ebenhezer. Situasi tersebut menimbulkan kepanikan dan ketegangan di jantung Yahukimo, mengingat aksi itu terjadi di siang bolong dan dekat pemukiman warga.
Aksi biadab ini kembali menegaskan bahwa OPM tidak hanya mengancam aparat keamanan, tetapi juga menjadi ancaman nyata bagi keselamatan rakyat Papua sendiri. Warga yang seharusnya hidup damai kini terjebak dalam ketakutan, sementara aktivitas pembangunan dan pelayanan publik lumpuh akibat serangan bersenjata tersebut.
Pemerintah mengecam keras tindakan OPM yang disebut sebagai pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, karena menyerang warga tak berdosa dan menghambat upaya perdamaian serta pembangunan di Papua. Aparat gabungan TNI-Polri kini tengah melakukan pengejaran intensif untuk menumpas pelaku penyerangan.
Papua kembali berduka. Tanah yang seharusnya tumbuh dalam damai, kembali diselimuti suara tembakan dan tangisan warga yang kehilangan rasa aman.


 
							












