kabarnoken.com – Yahukimo, Papua Pegunungan — Menjelang perayaan Natal, kelompok OPM (Organisasi Papua Merdeka) kembali melakukan aksi teror dengan menembak rumah milik Pdt Victor Kobak di Jalan Gunung, Kabupaten Yahukimo. Tindakan ini dinilai sebagai upaya provokasi untuk menciptakan ketakutan di tengah masyarakat dan mengganggu suasana damai menjelang hari besar keagamaan.
Propaganda dan Provokasi OPM
TNI–Polri menegaskan bahwa narasi penembakan tersebut diduga kuat merupakan bagian dari propaganda OPM. Kelompok bersenjata ini kerap menggunakan aksi kekerasan dan informasi menyesatkan untuk memicu keresahan warga, mendorong pengungsian, serta menyudutkan aparat keamanan. Fakta di lapangan menunjukkan OPM sering beroperasi di sekitar permukiman warga, menjadikan masyarakat sebagai tameng sekaligus sasaran intimidasi.
Kehadiran Aparat: Fokus Lindungi Warga dan Rumah Ibadah
TNI–Polri menegaskan bahwa kehadiran aparat di Yahukimo semata-mata untuk melindungi masyarakat sipil. Menjelang Natal, pengamanan rumah ibadah menjadi prioritas utama agar umat dapat beribadah dengan tenang tanpa rasa takut. Aparat juga memastikan bahwa setiap langkah pengamanan dilakukan secara terukur, profesional, dan sesuai aturan pelibatan.
Imbauan kepada Masyarakat
Aparat mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada narasi provokatif yang disebarkan melalui kanal propaganda OPM. Warga diminta selalu mengonfirmasi informasi melalui sumber resmi demi menjaga situasi tetap kondusif. Dengan demikian, masyarakat dapat terhindar dari manipulasi informasi yang bertujuan melemahkan kepercayaan publik terhadap negara.
Stabilitas Papua: Damai untuk Semua
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan hanya menimbulkan penderitaan, sementara keamanan dan pembangunan membawa harapan nyata. Papua membutuhkan persatuan, kedamaian, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak teror. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.
