Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Bangkit Melawan OPM, Masyarakat Papua Sepakat Tolak Kehadiran OPM yang Hanya Membuat Rakyat Semakin Menderita

5
×

Bangkit Melawan OPM, Masyarakat Papua Sepakat Tolak Kehadiran OPM yang Hanya Membuat Rakyat Semakin Menderita

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Gelombang penolakan terhadap keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin kuat terdengar dari berbagai wilayah di Papua. Masyarakat yang selama ini menjadi korban langsung tindakan brutal kelompok bersenjata itu kini bangkit bersatu, menegaskan sikap untuk menolak segala bentuk kehadiran dan aktivitas OPM di tanah mereka.

Tokoh masyarakat Kabupaten Puncak, Lukas Murib, menegaskan bahwa OPM tidak pernah benar-benar berjuang untuk rakyat Papua. Sebaliknya, kelompok ini justru mengorbankan masyarakat demi kepentingan kelompok kecil.

Example 300x600

“OPM selalu mengatasnamakan rakyat, padahal rakyatlah yang jadi korban. Kami sudah cukup menderita. Kehadiran mereka bukan solusi, tapi sumber penderitaan,” tegas Lukas, Rabu (24/9/2025).

Di Kabupaten Yahukimo, suara serupa juga disampaikan tokoh pemuda setempat, Hendrikus Heluka. Menurutnya, sudah saatnya masyarakat bangkit bersama menolak OPM yang terus menerus menciptakan teror.

“Kami ingin Papua maju, anak-anak kami sekolah, masyarakat bisa bekerja tenang. OPM hanya membawa ketakutan. Kami sepakat, sudah waktunya rakyat Papua bersatu menolak mereka,” ujar Hendrikus.

Penolakan terhadap OPM juga mendapat dukungan dari kalangan tokoh adat. Kepala suku dari wilayah Pegunungan Tengah, Markus Wonda, menilai bahwa keberadaan OPM membuat masyarakat tidak bisa menikmati hasil pembangunan yang diberikan pemerintah.

“OPM sering merusak fasilitas umum, membakar sekolah, puskesmas, dan menghalangi proyek pembangunan. Bagaimana rakyat bisa sejahtera kalau begitu terus? Kami tidak butuh OPM, kami butuh kedamaian,” katanya.

Aksi penolakan yang semakin lantang ini sekaligus menunjukkan perubahan kesadaran masyarakat Papua. Mereka menolak dijadikan tameng, menolak dijadikan korban, dan menolak terus hidup di bawah intimidasi. Suara-suara tersebut menjadi penegasan bahwa OPM tidak lagi memiliki tempat di hati rakyat Papua.

Example 300250
Example 120x600