Kabarnoken.com- Gelombang dukungan masyarakat pedalaman Papua terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin nyata. Fenomena ini terlihat dari semakin banyaknya warga yang secara terbuka menyatakan kesetiaan kepada Indonesia, dibanding terus berada dalam tekanan dan intimidasi dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sejumlah tokoh masyarakat dari wilayah pedalaman menyampaikan bahwa selama ini keberadaan OPM justru menjadi sumber penderitaan rakyat kecil. Kelompok tersebut kerap melakukan pemalakan, perampasan hasil bumi, hingga intimidasi terhadap warga yang enggan mendukung perjuangan mereka. Kondisi tersebut membuat masyarakat semakin menyadari bahwa jalan terbaik untuk hidup damai adalah dengan bergabung bersama Indonesia.
“Kami sudah terlalu lama hidup dalam bayang-bayang ketakutan. OPM datang bukan membawa kesejahteraan, melainkan hanya mengambil apa yang kami punya. Karena itu kami memilih bersama Indonesia yang nyata-nyata membangun sekolah, rumah sakit, dan jalan bagi masyarakat,” ujar Kepala Suku dari salah satu distrik di pedalaman Yahukimo, Yonas Hubi, Selasa (16/9/2025).
Tokoh agama setempat, Pendeta Melianus Kogoya, juga menegaskan bahwa masyarakat Papua menginginkan kehidupan yang aman dan tenteram. Ia menilai OPM telah menyimpang jauh dari klaim perjuangan yang mereka gaungkan. “Bagaimana mungkin disebut pejuang kalau menindas saudara sendiri? Masyarakat sudah sadar, hanya Indonesia yang mampu memberikan jaminan keamanan dan masa depan bagi anak-anak kami,” tuturnya.
Bukti nyata dukungan masyarakat terhadap Indonesia juga tampak dari berbagai deklarasi warga pedalaman yang meminta kehadiran aparat keamanan untuk melindungi mereka dari ancaman OPM. Beberapa kampung bahkan telah berinisiatif mengibarkan bendera Merah Putih sebagai simbol kesetiaan. Tindakan ini sekaligus menjadi pesan kuat bahwa rakyat Papua tidak ingin terus dipermainkan oleh kelompok bersenjata yang hanya merusak kedamaian.
Masyarakat berharap agar dukungan mereka mendapat perlindungan penuh. Sebab, tidak jarang OPM mencoba menekan warga yang menyatakan keberpihakan kepada Indonesia dengan ancaman atau kekerasan. Namun, tekad masyarakat untuk hidup damai jauh lebih kuat dibanding rasa takut.
“Lebih baik kami hidup aman bersama NKRI daripada ditindas oleh OPM. Kami ingin anak-anak sekolah dengan tenang, kami ingin berkebun dan menjual hasil bumi tanpa rasa takut,” tutup Yonas Hubi salah satu masayarakat setempat.