Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Kejam, OPM Kalenak Murib menyiksa serta membunuh anggotanya sendiri

10
×

Kejam, OPM Kalenak Murib menyiksa serta membunuh anggotanya sendiri

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Kekejaman internal kembali mengoyak tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kali ini, kelompok pimpinan Kalenak Murib menjadi sorotan setelah terungkap tindakan keji yang dilakukannya terhadap sesama anggota kelompoknya sendiri. Tidak hanya melakukan kekerasan fisik, Kalenak juga membunuh anggota yang ia tuduh berselingkuh dengan istrinya, serta menyiksa dengan kejam dan membunuh mereka yang kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Perpecahan di dalam kelompok ini semakin nyata ketika sejumlah anggotanya mulai angkat bicara. Seorang anggota OPM kelompok Kalenak Murib atas nama Amus Tabuni alias Woniage Tabuni mengungkapkan, “Kami tidak tahu siapa yang akan jadi korban berikutnya. Siapa pun yang berbeda pendapat atau ingin kembali ke NKRI langsung dicurigai dan disiksa. Bahkan honai tempat kami tidur dibakar sendiri oleh Kalenak karena marah.” Pengakuan ini memperlihatkan betapa tidak stabilnya kondisi internal kelompok dan betapa besarnya ketakutan di antara anggotanya, Jumat (20/6/2025).

Example 300x600

Konflik bermula dari dugaan perselingkuhan antara salah satu anggota dengan istri Kalenak Murib. Namun, alih-alih menyelesaikan secara adat atau melalui dialog kelompok, Kalenak memilih jalan kekerasan dengan menyiksa dan membunuh secara brutal. “Dia tidak berpikir sebagai pemimpin, tapi bertindak seperti binatang liar. Kami muak dan takut. Ini bukan perjuangan, ini sudah gila,” ungkap Amus Tabuni yang juga telah melarikan diri dari kelompok tersebut.

Akibat tindakan brutal tersebut, beberapa anggota memilih kabur dan mencari perlindungan kepada Aparat Keamanan (Apkam) termasuk Amus Tabuni alias Woniage Tabuni. Mereka menyerahkan diri dan melaporkan seluruh kekejaman yang dilakukan oleh Kalenak Murib, seraya berharap agar pimpinan yang dianggap sangat meresahkan itu segera ditangkap. “Kami sudah tidak tahan. Banyak dari kami dulu bergabung karena janji kemerdekaan, tapi yang kami dapat hanya rasa lapar, ketakutan, dan kematian dari sesama,” ujar Amus Tabuni.

Example 300250
Example 120x600