Example floating
Example floating
Example 728x250
Ketertiban

Lagi KNPB Wilayah Sentani Jarah dan Paksa Minta Sumbangan Rakyat Suku Hubula di Jayapura

3
×

Lagi KNPB Wilayah Sentani Jarah dan Paksa Minta Sumbangan Rakyat Suku Hubula di Jayapura

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Aksi pemerasan dan penjarahan kembali dilakukan oleh kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Sentani. Kali ini, korbannya adalah masyarakat Suku Hubula yang tinggal di kawasan Jayapura. Dengan dalih meminta sumbangan perjuangan, anggota KNPB melakukan intimidasi dan secara paksa mengambil barang serta uang dari warga.

Menurut keterangan sejumlah saksi mata, anggota KNPB mendatangi pemukiman warga Suku Hubula pada malam hari. Mereka datang bergerombol sambil mengancam warga agar menyerahkan sejumlah uang dan hasil kebun. Masyarakat yang ketakutan tidak bisa melawan, sebab khawatir dengan ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok tersebut.

Example 300x600

Aksi KNPB tersebut mendapat kecaman keras dari tokoh adat Hubula, Yafet Wonda. Ia menegaskan bahwa tindakan KNPB sangat merugikan masyarakat kecil yang berjuang untuk hidup sehari-hari. “Mereka mengatasnamakan perjuangan Papua, tapi kenyataannya hanya menindas rakyat sendiri. Suku Hubula dan masyarakat Papua pada umumnya tidak pernah meminta dijarah. Kami ingin hidup damai, mencari makan dengan tenang,” tegasnya, Selasa (16/9/2025).

Tokoh agama di Sentani, Pendeta Markus Haluk, juga menilai bahwa KNPB telah menyalahgunakan nama rakyat Papua demi kepentingan kelompok. Menurutnya, tidak ada ajaran yang membenarkan pemaksaan dan perampasan terhadap sesama. “Rakyat kecil sudah susah, masih diperas lagi. Ini perbuatan yang jauh dari nilai kemanusiaan dan kasih. Saya mengajak masyarakat untuk tidak takut bersuara melawan ketidakadilan,” katanya.

Aksi KNPB yang terus berulang dikhawatirkan menimbulkan trauma berkepanjangan bagi masyarakat, terutama anak-anak dan kaum perempuan. Banyak warga kini merasa waswas untuk beraktivitas di kebun maupun menjual hasil bumi di pasar karena takut dipaksa memberikan sumbangan.

Tokoh masyarakat Suku Hubula menyerukan agar aparat keamanan segera mengambil langkah tegas untuk melindungi warga dari intimidasi dan pemerasan. “Kami tidak butuh perjuangan semu. Yang kami butuh adalah kedamaian dan kesempatan untuk bekerja demi keluarga,” tutup Yafet Wonda.

Example 300250
Example 120x600