Example floating
Example floating
Example 728x250
Ketertiban

Mama-mama Papua Barat Daya kembali datangi kantor gubernur desak pembangunan pasar

6
×

Mama-mama Papua Barat Daya kembali datangi kantor gubernur desak pembangunan pasar

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Ratusan mama-mama di Papua Barat Daya kembali mendatangi kantor gubernur setempat, Sabtu (10/5/2025). Mereka menuntut pembangunan pasar dan pemberian modal usaha dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.

Mama-mama yang dikoordinir Komunitas Pasar Pedagang Papua Kota Sorong (P2MP.KS) itu menyatakan, pemerintah daerah harus memenuhi komitmen terhadap hak ekonomi mama-mama Papua yang selama ini terabaikan.

Example 300x600

“Kami tidak datang untuk ribut. Kami datang membawa hati dan jeritan rakyat kecil. Kami ingin pemerintah mendengar langsung suara kami, bukan lewat orang ketiga.” kata salah seorang mama pedagang asal Saoka.

Salah satu tokoh mama-mama Papua, Levina Duwit mengatakan, pihaknya bukan minta belas kasihan, namun meminta keadilan. Sebab mereka butuh pasar khusus yang dikelola dengan cara mereka sendiri.

“Kami sudah bertahun-tahun bertahan tanpa tempat (berjualan] tetap. Namun pemerintah terus mengabaikan kami.” ucap Mama Levina Duwit.

Kehadiran mama-mama itu diterima oleh Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, seba Gubernur Elisa Kambu sedang berada di Raja Ampat menghadiri peringatan hari jadi kabupaten itu.

Meski sempat kecewa, namun mama-mama itu tetap menghargai kehadiran Wakil Gubernur Papua Barat Daya, sebagai perwakilan pemerintah provinsi.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 40 menit, para mama-mama pedagang menyerahkan dokumen berisi data lengkap dan rumusan teknis program pembinaan pedagang Papua yang sebelumnya telah mereka kaji secara internal.

“Kami bersyukur masih bisa bicara langsung dengan Wakil Gubernur. Yang penting aspirasi kami disampaikan dan ditindaklanjuti. Tapi kami ingin lain kali bisa bertatap muka langsung dengan bapak gubernur,” kata salah satu pengurus P2MP.KS, Maria Kambuaya.

Salah satu mama-mama pedagang dari Malamkarta, Yohana Samkakai mengatakan, pihaknya hanya meminta keadilan dan dukungan nyata pemerintah daerah, agar mereka bisa berdagang dengan tenang dan sejahtera. “Sudah terlalu lama kami disisihkan,” kata Yohana Samkakai.

Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau menyambut baik aspirasi mama-mama itu, dan menyatakan akan segera meneruskan kepada Gubernur Elisa Kambu.

“Aspirasi mama-mama ini adalah suara rakyat Papua. Kami akan tindak lanjuti secara bertahap dan pastikan program pembinaan ini benar-benar menyentuh kebutuhan para pedagang,” kata Nausrau usai menerima dokumen tuntutan mama-mama.

Advokat pendamping mama-mama, Yohanis Mambrasar menyatakan aksi ini bukanlah bentuk konfrontasi, melainkan bentuk komunikasi langsung yang konstruktif dan demokratis.

“Ini bentuk partisipasi warga dalam pembangunan. Pemerintah tidak boleh lagi menutup mata terhadap suara perempuan Papua yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi pasar lokal,” kata Mambrasar.

Adapun politik tuntutan mama-mama Papua Barat Daya, yakni meminta dibangunkan pasar khusus pedagang Papua di lokasi bekas pasar Boswesen, yang didesain sesuai budaya berdagang mama-mama Papua.

Penyediaan tempat layak di Pasar Remu, khususnya di gedung utama, bagi mama-mama Papua. Pemberian modal usaha dalam bentuk dana stimulan dan sistem simpan pinjam yang dikelola koperasi mama-mama Papua.

Sistem simpan pinjam yang mudah diakses, berbunga rendah, dan menyasar seluruh pedagang Papua.

Pengadaan transportasi dagang sesuai rute pedagang yang dikelola koperasi dan didukung penuh oleh pemerintah, dengan cakupan rute dari wilayah kota hingga pelosok seperti Kabupaten Maybrat, Tambrauw, Raja Ampat, dan Sorong Selatan.

Example 300250
Example 120x600