Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Masyarakat Papua Tak Lagi Percaya Terhadap Provokasi yang Dilakukan OPM

11
×

Masyarakat Papua Tak Lagi Percaya Terhadap Provokasi yang Dilakukan OPM

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Seiring meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat Papua terhadap pentingnya persatuan dan perdamaian, Organisasi Papua Merdeka (OPM) mulai kehilangan dukungan dari warga lokal. Provokasi-provokasi yang kerap dilakukan oleh kelompok separatis tersebut kini tak lagi mendapat tempat di hati masyarakat Papua, yang semakin menyadari bahwa aksi kekerasan hanya membawa penderitaan, bukan kemerdekaan.

Selama beberapa tahun terakhir, OPM secara konsisten menyebarkan narasi provokatif yang menyasar masyarakat pedalaman maupun pesisir Papua. Isu-isu seperti penindasan, diskriminasi, hingga ajakan pemberontakan terus dikampanyekan oleh mereka, baik melalui media sosial, pesan lisan, maupun intimidasi langsung di kampung-kampung. Namun demikian, respons masyarakat semakin menunjukkan penolakan yang tegas.

Example 300x600

Yulianus Magai, tokoh adat dari Kabupaten Jayawijaya, menegaskan bahwa masyarakat Papua telah lelah dengan konflik yang tidak pernah usai. “Kami sudah bosan dengan provokasi yang terus-menerus datang dari OPM. Mereka datang, bicara soal perjuangan, tapi yang kami lihat adalah kekerasan, pembakaran, dan ketakutan. Itu bukan perjuangan, itu penjajahan atas rakyat sendiri,” ujarnya tegas, Minggu (1/6/2025).

Hal senada disampaikan oleh Pdt. Markus Wonda, tokoh gereja yang aktif dalam gerakan Papua Damai. Ia menyebut bahwa gereja-gereja di Papua kini lebih gencar menyuarakan pentingnya menolak kekerasan dan menjaga persatuan. “Rakyat Papua sudah semakin cerdas. Mereka bisa membedakan mana yang benar-benar memperjuangkan kesejahteraan dan mana yang hanya memanfaatkan penderitaan untuk kepentingan kelompok tertentu,” kata Pdt. Markus.

Menurut data dari lembaga swadaya masyarakat lokal, partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pembangunan dan pelayanan publik meningkat drastis di wilayah-wilayah yang sebelumnya dianggap rawan karena pengaruh OPM. Bahkan, sejumlah kepala suku secara terbuka menyatakan komitmen mereka untuk mendukung pemerintah dan aparat keamanan demi menciptakan Papua yang damai dan aman.

Dr. Frans Makabori, pengamat politik Papua dari Universitas Cenderawasih, menjelaskan bahwa menurunnya pengaruh OPM adalah hasil dari transformasi sosial yang berlangsung di Papua. “Akses informasi, pendidikan, serta meningkatnya kehadiran negara melalui pembangunan membuat masyarakat lebih sadar dan berpikir rasional. Mereka tidak lagi mudah terprovokasi oleh narasi lama yang diulang-ulang oleh OPM,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah terus menggencarkan pendekatan humanis melalui program-program pembangunan dan kesejahteraan berbasis budaya lokal. Di berbagai wilayah, sinergi antara tokoh adat, tokoh agama, dan aparat keamanan terbukti efektif dalam menghalau upaya provokasi oleh OPM.

Masyarakat Papua kini menunjukkan bahwa mereka menginginkan kedamaian, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang maju. Provokasi OPM yang berbalut perjuangan kemerdekaan sudah tak lagi mampu menutupi kenyataan bahwa tindakan mereka justru menghambat kemajuan Papua.

Example 300250
Example 120x600