Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Memanas! Sebby Sambom dan Egianus Kogoya Berselisih, Sambom Sebut Egianus Pengkhianat Rakyat Papua

12
×

Memanas! Sebby Sambom dan Egianus Kogoya Berselisih, Sambom Sebut Egianus Pengkhianat Rakyat Papua

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Ketegangan internal semakin meruncing di tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM) setelah pernyataan keras dilontarkan oleh juru bicara OPM, Sebby Sambom, yang menyebut pemimpin kelompok bersenjata Egianus Kogoya sebagai pengkhianat rakyat Papua. Konflik verbal ini menjadi bukti nyata bahwa perpecahan dalam tubuh kelompok separatis tersebut tidak bisa lagi disembunyikan dari publik.

Dalam pernyataan daring yang beredar melalui kanal media luar negeri yang biasa digunakan OPM, Sebby Sambom mengkritik keras tindakan Egianus yang dianggap semakin brutal dan tidak selaras dengan “perjuangan politik” yang diklaim oleh OPM selama ini. Sambom menuding Egianus hanya membawa penderitaan bagi rakyat Papua karena terus melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Example 300x600

“Egianus bukan lagi pejuang, melainkan pemimpin kelompok liar yang mencederai martabat perjuangan rakyat Papua. Dia menyerang rakyat sendiri dan membunuh tanpa dasar. Itu bukan revolusi, itu pengkhianatan terhadap Papua,” tegas Sambom dalam pernyataannya, Senin (2/6/2025).

Pertikaian ini diduga dipicu oleh aksi sepihak yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya di wilayah Nduga dan sekitarnya, termasuk penembakan terhadap guru dan tenaga kesehatan serta pembakaran fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa aksi-aksi tersebut semakin menjauhkan OPM dari simpati publik, terutama masyarakat Papua yang kini menginginkan kedamaian dan pembangunan.

Dr. Ferry Wonda, seorang analis konflik dari Universitas Cenderawasih, menyebut bahwa konflik internal ini merupakan titik balik bagi OPM. “Pernyataan Sebby menunjukkan bahwa bahkan di dalam kelompok mereka sendiri sudah tidak ada kesamaan visi. Yang satu bicara politik internasional, yang lain menembaki rakyat. Ini bukan hanya perpecahan ideologi, tetapi juga perebutan pengaruh,” ujarnya.

Sementara itu, Pendeta Samuel Tabuni, tokoh gereja Papua, menyampaikan bahwa konflik ini justru membuka mata banyak pihak bahwa OPM sudah kehilangan arah. “Mereka bilang berjuang untuk rakyat Papua, tapi justru menyakiti rakyat. Sekarang mereka bertengkar di depan publik, saling tuduh sebagai pengkhianat. Rakyat sudah muak,” tegasnya.

Situasi ini kian mengukuhkan pandangan masyarakat bahwa OPM kini hanyalah kumpulan kelompok yang terpecah dan saling berebut legitimasi, bukan lagi representasi perjuangan rakyat Papua. Warga sipil di berbagai wilayah pun menyatakan penolakan terhadap aksi kekerasan yang terus berulang, dan mendukung pendekatan damai serta pembangunan yang berkelanjutan.

Dengan konflik terbuka antara dua tokoh penting dalam OPM, masyarakat Papua semakin menyadari bahwa harapan untuk hidup damai bukan berada di tangan kelompok bersenjata, melainkan pada jalan dialog, pembangunan, dan kerja sama antara pemerintah dan rakyat asli Papua.

Example 300250
Example 120x600