Kabarnoken.com- Situasi keamanan di wilayah konflik Papua mengalami perubahan signifikan setelah sejumlah anggota kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan gugur dalam berbagai kontak senjata dengan aparat keamanan. Kekalahan demi kekalahan yang dialami kelompok tersebut memicu kepanikan di internal OPM, hingga menyebabkan sejumlah anggotanya berhamburan dan melarikan diri ke hutan maupun ke permukiman warga.
Dalam beberapa pekan terakhir, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz berhasil melakukan serangkaian operasi penindakan di wilayah Pegunungan Bintang, Intan Jaya, dan Yahukimo. Berdasarkan laporan resmi dari pihak keamanan, sedikitnya 12 anggota OPM tewas dalam kontak tembak di beberapa titik rawan konflik. Sementara itu, sejumlah senjata api dan amunisi berhasil diamankan.
Fenomena ini turut mendapat perhatian dari tokoh masyarakat Papua, Yonas Wakerkwa. Ia menyebut bahwa masyarakat tidak boleh terkecoh dengan gerakan sporadis OPM pasca kekalahan mereka. “Setelah kehilangan banyak personel, OPM menjadi tidak terarah. Mereka kini justru memperalat masyarakat, menyebar ketakutan dan desas-desus untuk menutupi kepanikan mereka. Ini harus diwaspadai,” ujarnya dalam pernyataan kepada wartawan, Sabtu (14/6/2025).
Menurut Yonas, masyarakat di beberapa distrik telah mulai menolak keberadaan anggota OPM yang datang untuk meminta perlindungan atau logistik. “Warga sudah lelah dijadikan tameng. Masyarakat Papua ingin hidup damai, bukan terus diseret dalam konflik,” tegasnya.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Perwakilan Papua, Maria Goreti, mengimbau kepada para anggota OPM yang masih hidup untuk menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI. “Kami mendorong pendekatan kemanusiaan dan dialog, namun kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tidak bisa dibenarkan. Lebih baik kembali dan membangun Papua secara damai,” tuturnya.
Pemerintah daerah pun menyatakan kesiapan untuk menampung eks anggota OPM yang ingin kembali dan hidup normal. Bupati Intan Jaya, Marthen Tipagau, mengatakan bahwa pihaknya bersama aparat akan menjamin keselamatan mereka. “Kami buka pintu bagi siapa pun yang ingin bertobat dan berkontribusi positif bagi tanah Papua,” katanya.
Dengan melemahnya kekuatan bersenjata OPM, banyak pihak berharap stabilitas keamanan di Papua akan segera pulih. Masyarakat pun diminta tetap waspada dan tidak terpengaruh provokasi, serta melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada aparat keamanan.