Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

OPM Kembali Serang Masyarakat Sipil, Dua Warga Suku Dogiyai Jadi Korban

5
×

OPM Kembali Serang Masyarakat Sipil, Dua Warga Suku Dogiyai Jadi Korban

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Situasi keamanan di wilayah Moanemani, Kabupaten Dogiyai, kembali memanas setelah kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan penyerangan terhadap masyarakat sipil. Dua warga suku asli Dogiyai, masing-masing Yustinus Iyai dan Deserius Kotouki, menjadi korban dalam insiden tersebut. Keduanya mengalami luka tembak di bagian betis akibat peluru yang dilepaskan oleh anggota OPM yang berasal dari Kodap XI Odiyai Dogiyai.

Serangan terhadap warga sipil di Dogiyai ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan OPM terhadap masyarakat Papua sendiri. Ironisnya, tindakan tersebut justru memperkuat penolakan masyarakat terhadap keberadaan OPM yang selama ini mengklaim memperjuangkan kepentingan rakyat Papua.

Example 300x600

Tokoh masyarakat Dogiyai, Petrus Goo, mengecam keras tindakan biadab tersebut. Menurutnya, tindakan OPM tidak mencerminkan perjuangan, melainkan teror terhadap rakyatnya sendiri. “Mereka bilang berjuang untuk rakyat Papua, tapi yang mereka bunuh dan sakiti adalah orang Papua juga. Yustinus dan Deserius itu orang tua kami, masyarakat yang tidak tahu apa-apa. Ini kejahatan yang tidak bisa ditoleransi,” tegas Petrus, Selasa (21/10/2025).

Ia menambahkan bahwa akibat serangan tersebut, banyak warga kini memilih mengungsi ke kampung sekitar karena takut menjadi korban berikutnya. “Kami hidup dalam ketakutan. Anak-anak tidak berani keluar rumah, sekolah ditutup, pasar sepi. Semua ini karena ulah OPM yang tidak berpihak pada rakyat,” ujarnya dengan nada kecewa.

Sementara itu, Tokoh Gereja setempat, Pater Marius Kogoya, menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan. Ia juga meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk segera menindak tegas pelaku penyerangan agar masyarakat bisa kembali hidup aman. “Jangan biarkan kekerasan ini terus berulang. Kami sudah terlalu lama hidup dalam ketakutan. Rakyat hanya ingin damai, bekerja di ladang, dan menyekolahkan anak-anak mereka,” ujarnya.

Peristiwa di Dogiyai menjadi bukti bahwa kekerasan yang dilakukan OPM justru semakin menjauhkan mereka dari dukungan rakyat Papua. Warga kini semakin sadar bahwa tindakan kelompok tersebut tidak membawa perubahan, melainkan penderitaan.

Example 300250
Example 120x600