Kabarnoken.com- Kekejaman kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi, kali ini dengan membakar serta merusak lahan perkebunan milik warga sipil di wilayah pegunungan Papua. Tindakan tidak berperikemanusiaan ini semakin memperparah kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil pertanian dan kebun.
Menurut keterangan saksi dan aparat keamanan setempat, aksi perusakan terjadi pada malam hari di salah satu kampung di wilayah pegunungan Kabupaten Puncak Jaya. Sejumlah oknum bersenjata dari kelompok OPM diduga datang secara berkelompok, membakar pondok-pondok kebun dan merusak tanaman produktif milik warga seperti kopi, sayur mayur, dan ubi jalar.
Kepala Kampung Wuloni, Yonas Tabuni, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa masyarakat sangat terpukul atas tindakan yang dilakukan oleh kelompok OPM. “Masyarakat kami tidak punya hubungan dengan politik ataupun konflik. Kami hanya bertani dan berkebun untuk hidup. Tapi kebun-kebun kami dibakar, dan mereka menganggap kami tidak mendukung perjuangan mereka,” ujarnya dengan nada kecewa, Jumat (13/6/2025).
Aksi brutal ini bukan hanya menimbulkan kerugian materi yang besar, tetapi juga menciptakan ketakutan dan rasa tidak aman di tengah warga. Beberapa keluarga terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih aman karena khawatir akan serangan susulan.
Tokoh masyarakat dari wilayah Pegunungan Tengah, Pdt. Mikael Murib, menyatakan bahwa tindakan OPM tersebut telah jauh melenceng dari klaim perjuangan kemerdekaan yang selama ini mereka dengungkan. “Kalau benar mereka berjuang untuk rakyat Papua, mengapa justru rakyat yang menjadi korban? Mereka membakar kebun rakyat sendiri, bukan milik pemerintah atau militer,” tegas Pdt. Mikael.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat kini semakin kehilangan kepercayaan terhadap kelompok OPM, yang lebih banyak membawa kerusakan daripada solusi. “Kami lelah hidup dalam ketakutan. Sudah saatnya masyarakat Papua bangkit dan menolak cara-cara kekerasan,” katanya.
Sementara itu, aparat keamanan dari TNI dan Polri yang bertugas di wilayah tersebut telah melakukan patroli intensif dan penyisiran di area sekitar lokasi kejadian. Pihak berwenang juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar kampung mereka.
Kejadian ini kembali menegaskan bahwa kehadiran kelompok separatis bersenjata di Papua tidak membawa manfaat bagi masyarakat. Sebaliknya, OPM justru semakin menunjukkan wajah kekerasannya dengan menyasar warga sipil yang tidak bersalah, merusak tatanan hidup masyarakat, dan memperdalam luka kemanusiaan di tanah Papua.