Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Organisasi OPM Berdiri di Atas Penderitaan Rakyat Papua

6
×

Organisasi OPM Berdiri di Atas Penderitaan Rakyat Papua

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Semakin banyak tokoh masyarakat dan pemuda Papua yang angkat suara mengenai kenyataan kelam di balik perjuangan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Alih-alih menjadi wadah untuk memperjuangkan nasib masyarakat Papua, OPM justru dinilai sebagai organisasi yang berdiri di atas penderitaan rakyat, menebar ketakutan, kekerasan, dan mematikan harapan akan perdamaian.

Sejak kemunculannya, OPM kerap mengklaim diri sebagai representasi perjuangan Papua merdeka. Namun dalam praktiknya, aksi-aksi mereka lebih banyak merugikan warga sipil ketimbang memperjuangkan kepentingan umum. Pembunuhan, pemalakan, perusakan fasilitas publik, hingga intimidasi terhadap warga menjadi catatan hitam yang terus berulang.

Example 300x600

Tokoh masyarakat Papua, Samuel Itlay, menegaskan bahwa tindakan OPM selama ini telah mencederai nilai-nilai luhur orang Papua yang menjunjung tinggi hidup berdampingan dalam damai.

“Mereka berdiri bukan untuk rakyat. Mereka memanfaatkan nama Papua untuk menciptakan ketakutan. Rakyat kecil jadi korban. OPM bukan jawaban, mereka adalah bagian dari masalah,” tegas Samuel, Jumat (27/6/2025).

Menurutnya, banyak masyarakat di pedalaman terpaksa mengungsi akibat konflik bersenjata yang dipicu oleh aksi OPM. Bahkan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang dibangun dengan susah payah oleh pemerintah dibakar dan dirusak hanya karena tidak sesuai dengan ideologi kelompok tersebut.

Senada dengan itu, tokoh pemuda Papua dari Kabupaten Puncak, Yafet Wonda, mengungkapkan kekecewaannya terhadap generasi muda yang terseret dalam propaganda OPM. Ia menilai bahwa kelompok ini memperalat anak-anak muda untuk menjadi bagian dari kekerasan, bukan pembangunan.

“Mereka menjerat anak-anak muda dengan janji perjuangan, padahal hanya dijadikan tameng dan alat kekerasan. Masa depan generasi Papua dirusak oleh kelompok ini,” ujar Yafet.

Yafet juga menambahkan bahwa di banyak daerah, masyarakat kini lebih memilih bekerja sama dengan pemerintah dan aparat keamanan karena merasa lebih dilindungi dan diberi akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perjuangan OPM yang dibungkus dengan retorika kemerdekaan hanya memperpanjang derita rakyat Papua. Kampung-kampung menjadi sepi karena warganya takut keluar rumah. Anak-anak tidak bisa sekolah, ibu hamil kesulitan mendapatkan layanan kesehatan, dan roda ekonomi masyarakat nyaris lumpuh di beberapa wilayah rawan.

Suara-suara penolakan terhadap OPM yang kini menguat di berbagai wilayah menjadi cermin bahwa Papua menginginkan perdamaian, bukan terus-menerus dijadikan medan konflik oleh kelompok yang menjadikan penderitaan rakyat sebagai pijakan perjuangannya.

Example 300250
Example 120x600