Kabarnoken.com- Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) Papua Pegunungan meningkatkan kerja sama pendidikan dengan negara tetangga Papua Nugini atau PNG.
Bupati Pegubin Spei Y Bidana saat dikonfirmasi di Wamena Selasa mengatakan, pihaknya sedang menjalin kerja sama di sektor pendidikan dengan tiga provinsi di Papua Nugini.
“Kerja sama pendidikan itu kami lakukan dengan East Sepik Provence, Western Provence, dan akan diikuti oleh Manus Island Provence,” katanya, Rabu (14/5/2025).
Menurut dia, kerja sama dengan negara tetangga Papua Nugini bukan tanpa sebab, karena saat ini di Kabupaten Pegubin telah berdiri Universitas Okmin.
“Dengan adanya hubungan emosional antara masyarakat di Kabupaten Pegubin dengan masyarakat Papua Nugini maka kerja sama pendidikan ini menjadi sangat penting bagi kedua negara baik itu Papua Nugini dan Indonesia,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya kerja sama kedua negara ini maka diharapkan dukungan penuh pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dalam hal ini Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) untuk membuka Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kabupaten Pegubin.
“Kami memohon supaya Kementerian Dalam Negeri -Kemendagri- RI mendorong kepada presiden untuk menetapkan tiga pintu perbatasan dari delapan distrik Kabupaten Pegubin yaitu Batom, Okyop, dan Tarup -Atoap-. Prioritas yang kami mau bangun itu adalah Tarup -Atoap- yang menghubungkan Oksibil dengan Tabubib,” katanya.
Dia menambahkan, pembangunan PLBN harus dipercepat guna mendukung kerja sama antara tiga provinsi di Papua Nugini dengan Kabupaten Pegubin Indonesia dalam sektor pendidikan itu.
“Kenapa harus dipercepat pembuatan PLBN, karena saat ini Kabupaten Pegubin telah memiliki Universitas Okmin dan telah menerima mahasiswa internasional khususnya dari Papua Nugini, khususnya dari East Sepik Provence dan Western Provence serta next akan diikuti oleh Manus Island Provence,” ujarnya.
Dia menyatakan, percepatan pembukaan PLBN Kabupaten Pegubin dalam mendukung pelayanan identitas warga negara, izin tinggal karena sekolah di tiga titik pintu masuk perbatasan di Kabupaten Pegubin.
“Kami di Kabupaten Pegubin memiliki hubungan kekeluargaan, satu kampung, satu dusun, satu moyang, satu suku Ok, Mep dan Mee, dan setiap hari keluar masuk -Indonesia-PNG-, sehingga PLBN ini perlu dibangun untuk memudahkan hubungan kedua negara dalam berbagai hal salah satunya pendidikan,” katanya.