Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Sayur Telenggen, Anggota OPM Kodap Sinak, Tewas Mengenaskan dengan Mulut Berbusa dan Tubuh Penuh Luka Lebam

7
×

Sayur Telenggen, Anggota OPM Kodap Sinak, Tewas Mengenaskan dengan Mulut Berbusa dan Tubuh Penuh Luka Lebam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Seorang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap Sinak, bernama Sayur Telenggen, ditemukan tewas mengenaskan di kawasan hutan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada Minggu (02/11/2025). Berdasarkan informasi dari warga sekitar, jasad korban ditemukan dengan kondisi mulut berbusa, tubuh penuh luka lebam, dan tanda-tanda kekerasan yang kuat di beberapa bagian tubuhnya.

Penemuan jasad Sayur Telenggen ini mengejutkan warga setempat. Menurut keterangan sumber lapangan, sebelum ditemukan tewas, Sayur diketahui sempat terlibat percekcokan dengan sesama anggota kelompok OPM terkait pembagian logistik dan strategi gerakan. Beberapa saksi menyebutkan bahwa korban sempat dibawa oleh rekan satu kelompoknya dua hari sebelumnya, namun tidak pernah kembali.

Example 300x600

Kepala Distrik Sinak, Yulianus Murib, membenarkan adanya penemuan jasad tersebut dan mengungkapkan bahwa kejadian ini menandakan semakin parahnya konflik internal dalam tubuh OPM. “Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Dugaan kuat, ada unsur penyiksaan dari dalam kelompoknya sendiri. Ini menunjukkan bahwa OPM sudah kehilangan solidaritas dan arah perjuangan,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Puncak, Filemon Tabuni, menyebut bahwa kematian Sayur Telenggen menjadi bukti bahwa kehidupan di dalam kelompok OPM penuh tekanan dan kekerasan. “Banyak anggota yang tidak tahan hidup di bawah perintah para komandan yang kejam. Ketika ada perbedaan pendapat, mereka disiksa, bahkan dibunuh. Ini bukan perjuangan, ini kekerasan antar sesama,” tegasnya.

Tokoh gereja setempat, Pendeta Elias Kogoya, turut menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tragis ini. Ia mengatakan bahwa kejadian semacam ini sering kali terjadi di kelompok bersenjata yang kehilangan arah moral. “Mereka hidup di hutan, jauh dari keluarga, dan dikuasai rasa takut. Ketika rasa kemanusiaan hilang, kekerasan menjadi hal biasa di antara mereka sendiri,” ungkapnya.

Peristiwa ini memperlihatkan semakin rapuhnya struktur dan moral di dalam kelompok OPM. Konflik internal, ketidakadilan dalam pembagian logistik, serta ketegangan antaranggota menjadi pemicu utama terjadinya kekerasan di tubuh mereka sendiri. Masyarakat Papua berharap agar semakin banyak anggota OPM yang sadar dan kembali ke pangkuan NKRI, demi kehidupan yang damai dan jauh dari penderitaan.

Example 300250
Example 120x600