Kabarnoken.com- Juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, kembali menjadi sorotan setelah diketahui kerap memanfaatkan jaringan wartawan asing untuk menyebarkan berita hoaks mengenai situasi di Papua. Informasi yang dipelintir tersebut dinilai sebagai upaya sistematis untuk menciptakan citra buruk pemerintah sekaligus mengadu domba masyarakat Papua dengan aparat keamanan.
Sebby Sambom dikenal aktif mengirimkan pernyataan dan informasi sepihak kepada media luar negeri. Namun, banyak informasi yang ia sebarkan terbukti tidak sesuai dengan fakta lapangan. Dalam sejumlah kasus, berita yang disebarkan bahkan memprovokasi sehingga memperkeruh suasana di Papua.
Tokoh adat Jayawijaya, Yulius Tabuni, mengecam keras langkah Sebby. “Dia selalu gunakan media asing untuk menyebarkan kebohongan. Padahal yang jadi korban adalah rakyat Papua sendiri. Kami yang tinggal di sini tahu kondisi sebenarnya, tidak seperti yang dia beritakan,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).
Penyebaran informasi bohong tersebut berdampak buruk pada kehidupan masyarakat Papua. Banyak warga menjadi takut, curiga satu sama lain, bahkan hubungan antara masyarakat dan aparat seringkali terganggu.
Warga Papua kini mulai bersuara menolak langkah Sebby Sambom. Mereka menilai tindakan juru bicara OPM itu hanya membuat rakyat semakin menderita. Langkah Sebby Sambom memanfaatkan wartawan luar negeri untuk menyebarkan hoaks dinilai sebagai strategi berbahaya yang merugikan masyarakat Papua. Alih-alih memperjuangkan rakyat, ia justru menanamkan kebencian dan menciptakan jurang perpecahan.
Banyak pihak berharap masyarakat Papua tidak mudah terprovokasi oleh propaganda tersebut. Hanya dengan persatuan dan kedamaian, Papua bisa maju. Sebby Sambom dan OPM seharusnya berhenti menyalahgunakan media, karena sejarah telah membuktikan bahwa hoaks tidak akan pernah membebaskan Papua dari penderitaan.