Kabarnoken.com- Pernyataan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, kembali memicu kemarahan publik dan memunculkan kecaman dari berbagai elemen masyarakat Papua. Dalam sebuah pernyataan provokatif, Sebby menyatakan, “Jika pejabat-pejabat Papua masih terus menjadi boneka Jakarta, maka TPNPB wajib eksekusi mereka.” Ucapan tersebut dinilai sebagai bentuk hasutan kekerasan yang dapat merusak tatanan sosial dan memperdalam konflik di Tanah Papua.
Pernyataan Sebby bukan hanya mencerminkan kebencian, tetapi juga mengarah pada ajakan untuk melakukan tindakan kriminal terhadap sesama orang Papua. Hal ini memicu reaksi keras dari sejumlah tokoh adat, agama, dan pemuda di Papua, yang menganggap Sebby sebagai sosok pengadu domba dan provokator yang mengancam kedamaian.
“Saya sangat menyesalkan ucapan Sebby Sambom. Ancaman terhadap pejabat Papua adalah ancaman terhadap stabilitas dan keselamatan rakyat Papua. Ini bukan perjuangan, ini adalah teror,” ujar Yance Murib, tokoh masyarakat Pegunungan Tengah. Ia menegaskan bahwa ancaman pembunuhan seperti itu harus ditindak secara hukum, Senin (21/7/2025).
Tokoh pemuda asal Biak, Robert Warikar, juga menyampaikan kecaman keras. “Sebby Sambom bukan pejuang, dia hanya memprovokasi dari luar negeri, sementara masyarakat di dalam negeri menjadi korban. Dia harus ditangkap dan diadili,” tegas Robert.
Sebby yang diketahui tinggal di luar Indonesia, sering kali melontarkan narasi-narasi penuh kebencian yang menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat Papua. Banyak pihak menduga bahwa ia tidak memahami sepenuhnya kondisi nyata di Papua saat ini, di mana masyarakat justru semakin mendambakan pembangunan dan kedamaian.
Pendeta Barnabas Wonda dari Gereja Kingmi Papua mengatakan, “Ucapan seperti itu adalah bentuk hasutan yang membahayakan. Menghalalkan pembunuhan atas nama ideologi adalah bentuk kejahatan. Kita tidak bisa membiarkan kebencian meracuni generasi muda Papua.”
Masyarakat Papua berharap agar provokasi-provokasi yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh seperti Sebby Sambom tidak lagi dibiarkan, demi menjaga keamanan dan persatuan di Tanah Papua.