Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Simpatisan OPM Serahkan Diri dan Senjata: Bukti Nyata Kecintaan terhadap NKRI

6
×

Simpatisan OPM Serahkan Diri dan Senjata: Bukti Nyata Kecintaan terhadap NKRI

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Komitmen pemerintah dalam membangun perdamaian dan kesejahteraan di tanah Papua kembali menunjukkan hasil positif. Seorang simpatisan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial AS, secara sukarela menyerahkan diri kepada aparat keamanan Republik Indonesia. Tidak hanya menyatakan ikrar setia kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), AS juga menyerahkan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis M1 Carbine, 45 butir amunisi kaliber 7,62x33mm, satu bendera Bintang Kejora, dan satu buah noken bermotif Bintang Kejora.

Penyerahan diri ini dilakukan langsung kepada Komandan Kodim 1709/Yawa, Letkol Inf Baskoro Wijaya Admanto, sebagai bentuk konkret penyesalan AS atas keterlibatannya dalam aktivitas kelompok separatis bersenjata. AS yang berasal dari Kampung Ariepi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, menyampaikan keinginannya untuk hidup damai bersama masyarakat lain di bawah naungan NKRI.

Example 300x600

Aksi penyerahan diri ini tidak hanya menjadi kabar baik bagi aparat keamanan, tetapi juga menjadi momentum penting dalam upaya meredam konflik horizontal dan vertikal yang kerap terjadi di beberapa wilayah Papua. Tindakan AS menunjukkan bahwa masih ada kesadaran di antara individu-individu yang selama ini tersesat dalam ideologi separatisme, untuk kembali ke jalan yang benar dan konstitusional.

Menurut penuturan Letkol Inf Baskoro Wijaya Admanto, AS datang dalam kondisi baik dan tidak membawa niat permusuhan. “Ia datang dengan itikad baik, menyerahkan diri, membawa senjata, amunisi, serta simbol-simbol separatis. Ini bukan hanya simbolik, tetapi juga menjadi bukti konkret bahwa masih ada warga yang menyadari kekeliruan dan ingin memperbaiki masa depannya dalam bingkai NKRI,” ungkapnya, Sabtu (10/5/2025).

Senjata api jenis M1 Carbine yang diserahkan AS merupakan salah satu tipe senjata semi-otomatis yang lazim digunakan oleh kelompok separatis di wilayah pegunungan dan pesisir Papua. Penguasaan senjata semacam ini oleh warga sipil jelas merupakan ancaman bagi keamanan nasional dan masyarakat sipil. Oleh karena itu, penyerahan senjata ini bukan hanya simbol penyesalan, tetapi juga langkah nyata dalam mengurangi potensi konflik bersenjata di masa depan.

Begitu pula dengan amunisi dan atribut separatis seperti bendera dan noken bermotif Bintang Kejora, keduanya menjadi simbol perlawanan yang telah lama digunakan OPM dalam propaganda politiknya. Dengan menyerahkan atribut tersebut, AS secara tidak langsung menanggalkan identitas separatisnya dan memilih untuk kembali menjadi bagian dari rakyat Indonesia secara utuh.

Dalam keterangannya, AS mengaku kecewa terhadap kepemimpinan dan tujuan OPM yang kian melenceng dari semangat perjuangan rakyat Papua. Ia menyebut bahwa gerakan OPM kini lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan elit-elit tertentu dan tidak lagi berpihak pada masyarakat kecil. “Saya melihat sendiri, rakyat di kampung menderita, anak-anak tidak bisa sekolah, ekonomi terhambat karena kami justru menciptakan rasa takut. Saya sadar bahwa perjuangan kami selama ini telah salah arah,” ujar AS.

Keputusan AS juga didorong oleh keinginan untuk kembali hidup normal, tanpa bayang-bayang pengejaran atau pertempuran bersenjata. Ia menyatakan ingin kembali bertani dan membangun keluarga dalam suasana yang aman dan damai, serta ingin berkontribusi secara nyata dalam pembangunan daerahnya, khususnya dalam sektor pendidikan dan pertanian.

Penyerahan diri AS diharapkan dapat menjadi contoh bagi simpatisan dan anggota OPM lainnya. Ketika satu per satu anggota kelompok separatis menyadari kekeliruannya, maka lambat laun struktur kelompok tersebut akan melemah dari dalam. Apalagi, langkah AS dilakukan dengan membawa senjata dan atribut kelompok, yang berarti berkurangnya potensi kekerasan dari pihak separatis.

Langkah AS menyerahkan diri dan senjata adalah bentuk nyata dari kecintaan kepada Tanah Air. Meski sempat tersesat dalam kelompok separatis, AS memilih untuk mengakhiri keterlibatannya dan kembali ke pelukan Indonesia. Ini bukan hanya menunjukkan keberanian pribadi, tetapi juga mempertegas bahwa masih banyak warga Papua yang mencintai NKRI dan menginginkan kehidupan yang damai, adil, dan sejahtera.

Example 300250
Example 120x600