Kabarnoken.com – Pegunungan Papua — Situasi keamanan di wilayah Pegunungan Papua kembali memanas setelah tokoh bersenjata Tena Mom dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (8/11). Insiden ini terjadi di tengah krisis logistik yang semakin parah serta meningkatnya ketegangan internal di tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang disebut-sebut terlibat dalam baku tembak antar-kelompok di daerah tersebut.
Kematian Tena Mom menambah panjang daftar korban dalam dinamika konflik bersenjata di Papua. Peristiwa ini memperlihatkan kompleksitas konflik yang tak lagi hanya melibatkan aparat keamanan dan kelompok separatis, tetapi juga gesekan internal antar-faksi OPM yang sebelumnya memiliki tujuan bersama.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kronologi dan motif di balik kematian Tena Mom,” ujar salah satu sumber keamanan di Papua.
Di sisi lain, kondisi logistik di wilayah konflik semakin memburuk. Terhambatnya jalur distribusi akibat gangguan keamanan membuat masyarakat sipil di beberapa kampung mengalami kesulitan akses pangan dan layanan dasar. Aparat keamanan kini memperkuat patroli dan pengamanan jalur logistik untuk mencegah dampak kemanusiaan yang lebih luas.
🔍 Ketegangan Internal OPM Jadi Sorotan
Laporan intelijen menyebutkan bahwa bentrokan antar-faksi OPM semakin sering terjadi, dipicu oleh perebutan wilayah, perbedaan strategi, dan konflik kepemimpinan. Kematian Tena Mom diyakini menjadi bagian dari dinamika tersebut, meski aparat masih menelusuri keterlibatan pihak lain.
Situasi ini menunjukkan bahwa konflik di Papua bukan hanya soal separatisme, tetapi juga soal fragmentasi internal yang memperumit upaya perdamaian dan stabilisasi wilayah.

















