kabarnoken.com – Papua — Aksi kekerasan yang dilakukan kelompok TPNPB-OPM yang melibatkan generasi muda kembali memicu keresahan masyarakat Papua. Dalam sejumlah insiden terbaru, kelompok ini disebut melakukan teror tanpa sasaran jelas, menyerang warga sipil, serta menciptakan ketakutan di kampung-kampung dan jalur aktivitas ekonomi masyarakat. Pola serangan yang sporadis dan brutal dinilai menunjukkan hilangnya batas antara konflik bersenjata dan keselamatan warga tak berdosa.
Warga Sipil Jadi Korban Paling Rentan
Aparat keamanan mencatat, tindakan tersebut tidak lagi berorientasi pada klaim perjuangan politik, melainkan lebih menyerupai upaya membangun eksistensi melalui kekerasan. Warga sipil menjadi korban paling rentan, dengan dampak serius terhadap aktivitas sehari-hari yang terganggu, akses pendidikan dan kesehatan terhambat, serta rasa aman yang terus terkikis.
Generasi Muda Diseret ke Lingkaran Kekerasan
Keterlibatan generasi muda dalam aksi brutal ini memperlihatkan pola rekrutmen yang berbahaya. Anak-anak muda yang seharusnya berfokus pada pendidikan dan masa depan justru diarahkan untuk melakukan kekerasan. Hal ini dinilai sebagai bentuk eksploitasi yang merampas hak dasar mereka dan memperpanjang siklus konflik di Papua.
Komitmen Aparat dan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah bersama aparat keamanan menegaskan komitmen untuk melindungi masyarakat dan menekan eskalasi teror. Langkah preventif dilakukan melalui patroli, pengamanan jalur logistik, serta pendekatan hukum yang tegas. Aparat juga mendorong program pencegahan agar generasi muda tidak terseret ke lingkaran kekerasan, dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, dan lembaga pendidikan.
Seruan Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat menyerukan agar kekerasan dihentikan dan keselamatan warga Papua menjadi prioritas utama. Mereka menekankan pentingnya dialog, pendidikan, dan pembangunan sebagai jalan keluar dari lingkaran kekerasan. Solidaritas masyarakat menjadi kunci untuk menolak teror dan memperkuat komitmen damai.
Harapan Papua: Generasi Damai, Bukan Generasi Teror
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa masa depan Papua ditentukan oleh generasi muda yang bersekolah, bekerja, dan membangun, bukan oleh generasi yang dipaksa melakukan kekerasan. Papua membutuhkan kedamaian, persatuan, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
