Kabarnoken.com- TNI kembali melumpuhkan tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (31/7).
Tiga anggota OPM itu ialah Ado Wanimbo, Meni Wakerwa alias Jumadon Waker, dan satu orang lain masih dalam proses identifikasi. Ado Wanimbo tercatat sebagai Komandan Wilayah (Danwil) Ugimba Kodap VIII Kemabu dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Mimika melalui surat DPO/36/IV/2017/Reskrim tertanggal 30 April 2018.
Dalam operasi tersebut, kelompok OPM sempat melawan sehingga prajurit TNI menindak tegas yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota OPM.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengatakan bahwa seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi tersebut dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai dengan perundang-undangan.
Operasi tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Tindakan terukur itu juga merupakan tindak lanjut atas insiden gugurnya prajurit TNI dalam operasi di wilayah Ugimba pada 2019, yang saat itu mengakibatkan hilangnya satu pucuk senjata api (senpi) jenis SS2-V4.
TNI mengklaim sejumlah barang bukti di lokasi, di antaranya satu pucuk senjata api jenis SS2-V4 dengan nomor senjata BF.CS 024739 beserta teleskop Trijicon SN: 923632. Diketahui senpi itu milik anggota TNI yang gugur pada 2019 tersebut.
“Ditemukannya senjata organik milik prajurit TNI yang gugur menjadi bukti nyata kekejaman kelompok separatis OPM yang merampas senjata setelah melakukan pembunuhan. Namun demikian, di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua,” kata Kristomei dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/8/2025).
Selain itu, TNI menyita satu pucuk senapan angin, tiga buah magazen ( dua magazen M16 dan saty magazen SS), 64 butir munisi kaliber 5,56 mm, empat unit handphone, 1 satu dompet, dua power bank, satu batang emas, satu senter kepala, alat dan perlengkapan lainnya seperti kapak, parang, ketapel, dan korek api serta dokumen pribadi/KTP dan uang tunai. TNI juga menyita dua buah noken dan satu tas selempang.
Kristomei mengatakan, TNI terus memperkuat perannya sebagai penjaga kedaulatan serta melindungi segenap masyarakat di tanah Papua melalui pendekatan humanis, dialogis, dan berlandaskan perundang-undangan.
“TNI tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI, bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera,” kata Kapuspen TNI.