Example floating
Example floating
Example 728x250
Pendidikan

TNI Tegaskan Tidak Jadikan Sekolah Sebagai Markas, Fokus Bantu Akses Pendidikan Anak Papua

3
×

TNI Tegaskan Tidak Jadikan Sekolah Sebagai Markas, Fokus Bantu Akses Pendidikan Anak Papua

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan bahwa keberadaan prajurit di sekolah-sekolah di wilayah Intan Jaya bukan untuk menjadikan fasilitas pendidikan sebagai markas militer, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesulitan yang dihadapi siswa dan tenaga pendidik dalam memperoleh dan memberikan pendidikan.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yonif Para Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Danang Rahmayanto, menyatakan bahwa keberadaan TNI di tengah-tengah aktivitas pendidikan di wilayah tersebut merupakan langkah taktis sekaligus bentuk tanggung jawab moral terhadap generasi muda Papua.

Example 300x600

“Dengan kehadiran kami (TNI), harapannya para generasi penerus mampu terhindar dari pengaruh radikal yang dibawa kelompok separatis OPM. Selain itu, mereka bisa memperoleh akses pendidikan yang sama seperti anak-anak muda di wilayah lainnya di Indonesia,” tegas Letkol Danang, Sabtu (7/6/2025).

Ia menjelaskan, banyak sekolah di wilayah pedalaman Papua terpaksa berhenti beroperasi karena ancaman keamanan dan kekurangan tenaga pengajar. Dalam situasi seperti ini, prajurit TNI yang berada di daerah tersebut turut mengambil peran sebagai tenaga pendukung untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung.

“Tidak ada niatan menjadikan sekolah sebagai markas. Kami membantu karena kami peduli. Pendidikan adalah hak semua anak bangsa, termasuk anak-anak di Intan Jaya khususnya di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa, Kab. Intan Jaya,” tambahnya.

Dukungan terhadap keberadaan TNI juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Intan Jaya, Yulianus Kobogau. Ia menyebut kehadiran aparat keamanan justru menjadi jaminan keberlangsungan proses pendidikan di tengah ancaman yang masih terjadi.

“Kami bersyukur TNI mau turun langsung membantu. Kalau tidak ada mereka, beberapa sekolah mungkin masih tutup sampai sekarang.

Tapi kami juga minta agar semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, lebih serius membangun Papua, khususnya wilayah Intan Jaya,” ujarnya.

Yulianus juga menekankan pentingnya keamanan sebagai fondasi pembangunan. “Kalau aman, guru bisa mengajar, anak bisa belajar. Masyarakat bisa hidup tenang. Kita semua ingin Intan Jaya maju, tapi itu hanya bisa tercapai kalau semua pihak bersatu dan saling bantu,” tambahnya.

Senada dengan itu, tokoh gereja setempat, Pdt. Filemon Douw, menegaskan bahwa peran TNI yang mendukung pendidikan bukanlah bentuk militerisasi, tetapi kemanusiaan. Ia menyebut bahwa masyarakat melihat langsung kontribusi prajurit di lapangan, yang kerap membantu tidak hanya keamanan, tetapi juga pengajaran dan logistik pendidikan.

“Banyak anak-anak di kampung yang sekarang bisa baca tulis karena dibantu TNI. Mereka mengajar dengan hati. Tapi tentu, tugas utama tetap ada pada pemerintah. Kita dorong supaya guru-guru bisa kembali bertugas dengan aman dan nyaman,” katanya.

Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, berbagai pihak berharap bahwa Papua, khususnya Intan Jaya, bisa keluar dari ketertinggalan dan ketegangan. Pendidikan menjadi kunci utama, dan dukungan terhadap stabilitas wilayah menjadi kebutuhan yang tak bisa ditunda.

Example 300250
Example 120x600