Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Tokoh Adat Papua Kecam Provokasi OPM, Minta Warga Agar Tidak Terpancing

15
×

Tokoh Adat Papua Kecam Provokasi OPM, Minta Warga Agar Tidak Terpancing

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Tokoh adat Papua kembali angkat suara terkait aksi provokasi yang dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan di sejumlah wilayah Papua meningkat tajam setelah OPM mengintensifkan serangan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil. Kejadian-kejadian tersebut memicu kekhawatiran akan meluasnya kekerasan dan gangguan terhadap stabilitas di wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Jayapura, sejumlah tokoh adat Papua menegaskan bahwa provokasi yang dilakukan oleh OPM tidak seharusnya direspons dengan kekerasan atau perpecahan. Mereka juga mengimbau agar warga Papua tidak terjebak dalam provokasi yang dapat memperburuk situasi. Tokoh adat yang merupakan panutan dan pemimpin di berbagai daerah ini berpesan agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan atau seruan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Example 300x600

Pernyataan yang dikeluarkan oleh tokoh adat Papua ini berkaitan dengan rangkaian serangan yang terjadi di berbagai kabupaten, termasuk di wilayah Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Yahukimo, dan beberapa daerah lainnya. OPM dilaporkan telah melakukan serangkaian aksi kekerasan terhadap warga sipil, membakar rumah-rumah warga, serta merusak fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah. Selain itu, kelompok tersebut juga telah menyebarkan narasi-narasi yang bertujuan mengguncang stabilitas sosial di Papua, mengajak masyarakat untuk bergabung dengan perjuangan mereka.

Tokoh adat, yang mewakili berbagai suku di Papua, menyatakan bahwa tindakan provokatif semacam ini bukanlah jalan yang benar untuk mencapai tujuan apapun. Mereka mengingatkan bahwa kekerasan hanya akan memperburuk keadaan dan merugikan masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik tersebut. “Kami sebagai tokoh adat mengutuk keras segala bentuk kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan perjuangan untuk kebebasan. Tidak ada masa depan bagi anak-anak Papua jika kita terus terlibat dalam kekerasan,” ujar seorang tokoh adat dari Puncak Jaya, Rabu (9/4/2025).

Selain mengutuk provokasi dari OPM, para tokoh adat juga menyerukan agar masyarakat Papua tidak terpancing dan tidak terjebak dalam konflik. Mereka menegaskan bahwa apa yang sedang terjadi adalah masalah yang harus diselesaikan melalui dialog dan bukan dengan jalan kekerasan. Tokoh adat yang terdiri dari berbagai suku di Papua menyampaikan bahwa kekerasan hanya akan memperburuk hubungan antar sesama masyarakat Papua dan dengan pemerintah.

“Sebagai pemimpin adat, saya meminta kepada seluruh masyarakat Papua untuk tidak mengikuti provokasi yang datang dari pihak-pihak yang ingin memecah belah kita. Mari kita jaga kedamaian di tanah ini, karena hanya dengan kedamaian kita bisa membangun masa depan yang lebih baik,” tegas salah seorang tokoh adat dari Dogiyai.

Pernyataan tersebut juga mengingatkan bahwa OPM seringkali menggunakan isu-isu sensitif, seperti ketidakadilan dan ketimpangan sosial, untuk menarik dukungan dari masyarakat. Namun, para tokoh adat menilai bahwa langkah tersebut justru semakin memperburuk situasi dan tidak akan menghasilkan solusi yang konstruktif. Mereka menekankan pentingnya memperkuat ikatan sosial antara masyarakat Papua dan pemerintah untuk memastikan adanya kesejahteraan dan keadilan bagi semua pihak.

Dalam pernyataan yang lebih luas, tokoh adat menegaskan bahwa masa depan Papua harus dibangun dengan kedamaian dan kesepahaman. Mereka percaya bahwa dialog antara pemerintah dan masyarakat Papua, serta antara sesama kelompok di Papua, adalah langkah yang paling efektif untuk mengatasi ketegangan yang ada. Melalui pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis pada kesejahteraan sosial, mereka berharap situasi di Papua dapat segera membaik.

“Papua adalah tanah yang kaya dengan budaya dan potensi. Kami ingin agar anak-anak Papua dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang damai, dengan akses pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan yang memadai. Oleh karena itu, mari kita semua bekerja sama untuk mewujudkan Papua yang lebih baik tanpa kekerasan,” ujar seorang tokoh adat lainnya.

Tindakan provokasi yang dilakukan oleh OPM telah memicu ketegangan di Papua, namun tokoh adat dengan tegas menyerukan agar masyarakat tidak terjebak dalam perpecahan. Mereka mengajak untuk menjaga kedamaian, tidak terpancing oleh provokasi, dan berfokus pada upaya membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi Papua. Ke depan, harapan untuk terciptanya Papua yang damai dan sejahtera akan bergantung pada kemampuan semua pihak, termasuk pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Example 300250
Example 120x600