Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Tokoh Adat Papua Kutuk Keras Pembunuhan Pekerja Tambang di Yahukimo

12
×

Tokoh Adat Papua Kutuk Keras Pembunuhan Pekerja Tambang di Yahukimo

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Insiden tragis yang menewaskan sejumlah pekerja tambang di Kabupaten Yahukimo, Papua, menuai kecaman luas dari berbagai kalangan, termasuk para tokoh adat setempat. Salah satu tokoh adat terkemuka, Obeth Yikwa, menyampaikan pernyataan keras terhadap aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata yang menamakan diri sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dalam pernyataannya, Obeth menyebut bahwa pembunuhan terhadap pekerja sipil adalah tindakan tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai luhur masyarakat Papua. Ia menegaskan bahwa kekerasan semacam ini tidak bisa dibenarkan dalam bentuk atau alasan apa pun.

Example 300x600

“Kami, para tokoh adat, sangat berduka dan mengecam keras aksi brutal yang menewaskan para pekerja tambang di Yahukimo. Mereka adalah warga biasa yang datang untuk mencari nafkah, bukan bagian dari konflik. Ini adalah pelanggaran terhadap adat, terhadap kemanusiaan, dan terhadap martabat orang Papua itu sendiri,” tegas Obeth, Sabtu (12/4/2025).

Peristiwa pembunuhan terjadi pada awal pekan ini di lokasi tambang rakyat di Distrik Seradala. Menurut laporan aparat keamanan, sekelompok orang bersenjata menyerang para pekerja saat mereka tengah beristirahat. Enam orang dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka dan berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan diri ke hutan sekitar.

Serangan terhadap pekerja tambang ini bukanlah yang pertama terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok separatis OPM kerap melakukan aksi penyerangan terhadap proyek-proyek pembangunan dan kegiatan ekonomi di Papua.

Namun, tokoh-tokoh adat menyebut bahwa kekerasan terhadap warga sipil, terlebih masyarakat kecil yang bekerja secara mandiri di sektor informal, tidak bisa dijadikan alat politik.

“Bila ingin memperjuangkan sesuatu, maka itu harus dilakukan dengan cara yang bermartabat, bukan dengan mengorbankan nyawa orang tidak bersalah. Kekerasan bukanlah cerminan dari jati diri orang Papua,” kata Obeth Yikwa lagi.

Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, serta menyatakan akan memberikan dukungan moral dan material kepada para korban dan keluarganya. Penjabat Gubernur, Velix Wanggai, menyatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan aparat keamanan dan tokoh masyarakat untuk menjamin agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Kami berkomitmen menjaga keselamatan warga yang mencari nafkah secara sah di Papua. Para pekerja tambang ini tidak bersenjata, mereka hanya bekerja demi keluarganya. Ini adalah tragedi besar yang harus segera dihentikan,” ujarnya.

Lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemanusiaan juga mendesak agar semua pihak menahan diri dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di Papua. Mereka mengingatkan bahwa kekerasan demi kekerasan hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Papua sendiri.

Seiring dengan meningkatnya eskalasi kekerasan di beberapa wilayah Papua, suara-suara damai dari tokoh adat, agama, dan masyarakat sipil menjadi semakin penting. Mereka berharap agar segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil dapat dihentikan dan bahwa seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat, aparat keamanan, dan kelompok yang bertikai, dapat duduk bersama mencari solusi damai yang adil dan bermartabat bagi Papua.

Example 300250
Example 120x600