Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Tokoh Papua Sebut OPM Sudah Banyak Melanggar HAM, Desak Dunia Internasional Tidak Lagi Tertipu Propaganda

5
×

Tokoh Papua Sebut OPM Sudah Banyak Melanggar HAM, Desak Dunia Internasional Tidak Lagi Tertipu Propaganda

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Sejumlah tokoh masyarakat Papua dengan tegas menyatakan bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap warga sipil di Tanah Papua. Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk keprihatinan atas semakin maraknya aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang mengatasnamakan perjuangan Papua merdeka.

Tokoh adat Papua dari wilayah Meepago, Yonas Kobepa, menegaskan bahwa OPM telah melenceng jauh dari apa yang mereka klaim sebagai “perjuangan kemerdekaan.” Ia menyebut bahwa kekerasan terhadap warga sipil, pemalakan di jalan raya, pembakaran fasilitas umum, hingga penembakan terhadap guru dan tenaga kesehatan adalah tindakan yang sama sekali tidak dapat dibenarkan.

Example 300x600

“Kalau benar mereka memperjuangkan hak rakyat Papua, mengapa justru rakyat yang menjadi korban? Anak-anak tidak bisa sekolah, warga takut ke ladang, dan pelayanan kesehatan lumpuh karena ulah mereka. Itu bukan perjuangan, itu pelanggaran HAM,” ujar Yonas Kobepa, Jumat (4/7/2025).

Kecaman senada juga disampaikan oleh tokoh gereja di Papua, Pdt. Samuel Duwitau. Ia menyampaikan bahwa gereja mencatat banyak laporan dari jemaat di daerah pedalaman yang mengalami ancaman dari kelompok separatis, mulai dari pemerasan hingga intimidasi. Bahkan, ada sejumlah laporan mengenai pemaksaan rekrutmen anak-anak muda untuk bergabung dengan kelompok bersenjata.

“Kami di gereja hanya ingin membina kedamaian dan kasih. Tapi ketika anak-anak muda ditarik paksa, ketika guru ditodong senjata, itu jelas pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Dunia internasional perlu membuka mata dan tidak lagi tertipu oleh narasi yang dibangun OPM,” tutur Pdt. Samuel.

Salah satu aktivis perempuan Papua, Maria Wonda, juga turut angkat bicara. Ia menyoroti dampak aksi OPM terhadap perempuan dan anak-anak. Dalam beberapa kasus, perempuan menjadi korban ketika kelompok OPM melakukan pembakaran rumah-rumah warga atau ketika terjadi kontak senjata di wilayah pemukiman.

“Perempuan dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan. Ketika sekolah dibakar, mereka kehilangan masa depan. Ketika kampung diserang, mereka kehilangan tempat tinggal. Apakah ini bentuk perjuangan? Ini jelas bentuk pelanggaran HAM yang nyata,” ungkap Maria Wonda dengan nada tegas.

Pernyataan tegas dari para tokoh Papua ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat sudah tidak lagi percaya pada perjuangan yang dilakukan OPM. Aksi kekerasan, intimidasi, dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan secara terus-menerus oleh kelompok tersebut telah merusak kehidupan masyarakat Papua. Kini, tokoh-tokoh lokal mendesak dunia internasional untuk tidak lagi terpaku pada narasi propaganda OPM, tetapi mulai melihat fakta nyata bahwa kelompok inilah yang justru menjadi ancaman terbesar bagi hak asasi manusia di Tanah Papua.

Example 300250
Example 120x600