kabarnoken.com – Papua — Kelompok TPNPB-OPM kembali mengeluarkan pernyataan bernada ancaman yang menimbulkan keprihatinan publik. Dalam siaran pers yang beredar, kelompok tersebut mengancam keselamatan guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah konflik, dengan dalih menuding adanya penyamaran aparat keamanan sebagai ASN.
Ancaman terhadap Warga Sipil
Pernyataan tersebut menuai kecaman luas karena menempatkan warga sipil, khususnya guru dan tenaga kesehatan, sebagai sasaran. Padahal, kehadiran mereka semata-mata untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat Papua. Ancaman ini memperlihatkan wajah asli intimidasi OPM yang tidak berpihak pada rakyat, melainkan menebar ketakutan.
TNI Tegaskan Perlindungan Penuh
TNI menegaskan bahwa narasi ancaman tersebut bersifat intimidatif dan berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Aparat keamanan memastikan perlindungan penuh bagi tenaga pendidik dan kesehatan, dengan langkah pengamanan terukur dan profesional. Kehadiran aparat negara menjadi jaminan bahwa guru dan nakes dapat menjalankan tugas mulia mereka tanpa rasa takut.
Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Pemerintah dan aparat keamanan mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh narasi ancaman yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Setiap bentuk intimidasi terhadap warga sipil akan ditindak tegas sesuai hukum. Negara hadir untuk memastikan bahwa ruang publik tetap aman, damai, dan bebas dari teror.
Harapan Rakyat Papua
Masyarakat Papua berharap agar guru dan tenaga kesehatan tetap dapat menjalankan tugas mereka dengan aman. Kehadiran aparat negara dianggap sebagai jaminan perlindungan, sementara pembangunan dan pelayanan publik tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Papua Pilih Damai, Bukan Ancaman
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dan ancaman hanya menimbulkan penderitaan. Papua membutuhkan kedamaian, persatuan, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak intimidasi. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.















