Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Tragedi Kemanusiaan: Antonia Hilaria Wandagau Kehilangan Ibu Akibat Kebrutalan OPM

8
×

Tragedi Kemanusiaan: Antonia Hilaria Wandagau Kehilangan Ibu Akibat Kebrutalan OPM

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Duka mendalam menyelimuti hati seorang anak perempuan Papua, Antonia Hilaria Wandagau (12), setelah kehilangan sang ibu atas nama Hetina Mirip dalam insiden keji yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Insiden memilukan itu terjadi di salah kampung Ku Jindapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, ketika kelompok separatis tersebut menyerang permukiman warga sipil dengan senjata api dan aksi pembakaran, serta langsung dikubur tanpa ada upacara adat terlebih dahulu.

Peristiwa itu menewaskan beberapa orang, salah satunya adalah ibu kandung Antonia, yang menurut kesaksian warga, tewas setelah tertembak oleh anggota OPM sebelum rumahnya dibakar. Saat kejadian, Antonia selamat karena tengah berada di rumah tetangga yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi.

Example 300x600

Antonia kini tinggal bersama kerabat jauhnya di rumah pengungsian sementara, dengan kondisi psikis yang masih terguncang. “Ia masih kerap menangis saat malam tiba dan selalu memeluk pakaian terakhir ibunya,” ungkap Maria Telenggen, relawan kemanusiaan yang kini mendampingi anak tersebut, Minggu (25/5/2025).

Tokoh masyarakat Papua, Yulianus Murib, menyampaikan keprihatinan dan kecaman keras terhadap tindakan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh OPM. “Perjuangan apa yang tega merenggut nyawa seorang ibu di depan anaknya? Ini bukan lagi soal ideologi. Ini adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa aksi-aksi kekerasan yang dilakukan OPM dalam beberapa tahun terakhir semakin menyasar warga sipil, tanpa pandang bulu. Banyak dari korban tersebut justru merupakan warga asli Papua yang tidak memiliki keterlibatan apa pun dengan konflik.

Berbagai pihak mendorong negara untuk memberikan perlindungan lebih besar bagi anak-anak korban konflik di Papua. Pendeta Benyamin Mote dari Lanny Jaya menyatakan bahwa negara harus hadir secara nyata dalam pemulihan trauma dan pemenuhan hak anak-anak seperti Antonia.

Antonia Hilaria Wandagau meminta kepada OPM, “jangan menyakiti kami apabila kelompok OPM tidak mampu memberikan kebahagiaan serta kesejahteraan bagi kami”, ujarnya

Ia menambahkan bahwa dirinya meminta perlindungan untuk keluarganya agar fijauhkan dari ancaman yang sadis dari kelompok OPM.

“Kami tidak ingin melihat Antonia tumbuh dalam kebencian. Ia harus mendapatkan kasih sayang, pendidikan, dan keamanan agar kelak menjadi generasi yang mencintai perdamaian,” ujarnya.

Pihak aparat keamanan juga telah mengutuk keras aksi kekerasan tersebut dan berjanji untuk menangkap pelaku penembakan dan pembakaran rumah warga. Proses investigasi telah dilakukan di wilayah kejadian, dengan pengamanan tambahan agar tidak terjadi insiden lanjutan.

Tragedi yang menimpa Antonia Hilaria Wandagau menjadi pengingat nyata bahwa konflik bersenjata di Papua telah menyisakan luka yang dalam bagi masyarakat sipil, terutama anak-anak. Negara dan semua elemen masyarakat dituntut untuk lebih sigap dan humanis dalam menangani dampak konflik ini. Papua butuh damai, bukan tangisan anak-anak yang kehilangan orang tua karena kekerasan.

Example 300250
Example 120x600