Example floating
Example floating
Example 728x250
Keamanan

Warga Papua Pegunungan Tolak Kehadiran OPM di Wilayahnya

17
×

Warga Papua Pegunungan Tolak Kehadiran OPM di Wilayahnya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabarnoken.com- Gelombang penolakan terhadap keberadaan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali mencuat dari masyarakat di wilayah Pegunungan Papua. Sejumlah tokoh masyarakat, adat, dan agama secara tegas menyuarakan ketidaksukaan mereka terhadap aktivitas OPM yang dinilai meresahkan, mengganggu ketentraman warga, serta merusak tatanan sosial di kampung-kampung.

Dalam pertemuan adat yang digelar di salah satu kampung di Kabupaten Lanny Jaya, tokoh masyarakat setempat, Yance Wenda, menyatakan bahwa kehadiran OPM tidak membawa manfaat bagi masyarakat. Sebaliknya, kelompok tersebut justru memperburuk situasi keamanan dan membuat warga hidup dalam ketakutan.

Example 300x600

“Kami sudah cukup menderita akibat konflik. Kehadiran OPM tidak pernah membawa kedamaian. Mereka datang, membawa senjata, meminta makanan, dan menakut-nakuti warga. Kami tidak ingin anak-anak kami tumbuh dalam ketakutan,” tegas Yance Wenda, Rabu (11/6/2025).

Hal senada juga diungkapkan oleh Pdt. Amos Tabuni, seorang tokoh agama dari wilayah Pegunungan Bintang. Ia menilai bahwa OPM sering memanfaatkan masyarakat sebagai tameng ketika terjadi konflik dengan aparat keamanan.

“Kami sebagai pemimpin gereja selalu mengajarkan cinta kasih dan damai. Tapi apa yang dilakukan OPM justru sebaliknya. Mereka menyeret masyarakat dalam konflik yang seharusnya tidak perlu terjadi. Ini bukan perjuangan, ini adalah pelanggaran terhadap hak hidup damai rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Wunin di Kabupaten Tolikara, Barnabas Murib, mengeluhkan aksi-aksi pemalakan dan pemerasan yang dilakukan OPM terhadap warga. Ia menyebut kelompok tersebut kerap datang ke kampung-kampung untuk meminta uang dan logistik secara paksa.

“OPM bilang mereka berjuang untuk kemerdekaan, tapi kenyataannya mereka mengambil hak rakyat kecil. Kami ini petani. Kami kerja keras untuk makan, bukan untuk beri makanan pada orang bersenjata,” ungkap Barnabas dengan nada kecewa.

Aparat keamanan yang bertugas di wilayah tersebut turut membenarkan adanya laporan masyarakat terkait keresahan terhadap OPM. Komandan Koramil setempat menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas keamanan dengan pendekatan humanis serta menghormati nilai-nilai lokal.

“Kami hadir bukan untuk menekan masyarakat, tapi untuk memberikan rasa aman. Kami juga bekerja sama dengan para tokoh lokal agar wilayah tetap kondusif,” kata Danramil.

Penolakan terhadap OPM di wilayah Pegunungan Papua ini menjadi cermin bahwa tidak semua masyarakat Papua mendukung gerakan separatis tersebut. Sebaliknya, banyak warga yang menginginkan kehidupan damai, pembangunan, serta masa depan yang lebih baik tanpa kekerasan dan intimidasi.

Masyarakat berharap pemerintah pusat terus hadir dengan kebijakan yang pro-rakyat serta memperkuat perlindungan keamanan di wilayah rawan agar masyarakat Papua, khususnya di daerah pegunungan, bisa hidup tanpa rasa takut.

Example 300250
Example 120x600